Jumat, 07 Oktober 2011

HUKUM BACAAN QALQALAH DAN RA’


HUKUM BACAAN QALQALAH DAN RA’

Created and Posted, http://referensiagama.blogspot.com

by sariono sby

1. Pengertian Qalqalah

Menurut bahasa qalqalah artinya pantulan atau memantul. Sedangkan menurut istilah ilmu Tajwid qalqalah adalah memantulkan bunyi huruf tertentu baik karena sukun (mati asli), karena waqaf (dimatikan) atau karena tasydid/syiddah yang disertai waqaf. Huruf qalqalah terdiri atas lima huruf, yaitu, ق, ط, ب, ج, dan د.Qalqalah terdiri atas, Qalqalah Shugra dan Qalqalah Kubra.

a. Qalqalah Shugra ( قَلْقَلَهْ صُغْرَى )

Qaqalah Shugra adalah memantulkan bunyi huruf qalqalah yang berharakat sukun (mati asli) dan terletak di tengah kata. Cara membacanya harus terang dan memantul. Contoh :

t;border-top:none;border-left: none;border-bottom:solid windowtext 1.0pt;border-right:solid windowtext 1.0pt; mso-border-top-alt:solid windowtext .5pt;mso-border-left-alt:solid windowtext .5pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt;padding:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt" valign="top" width="248">

Huruf ق mati asli di tengah kata

t;border-top:none;border-left: none;border-bottom:solid windowtext 1.0pt;border-right:solid windowtext 1.0pt; mso-border-top-alt:solid windowtext .5pt;mso-border-left-alt:solid windowtext .5pt; mso-border-alt:solid windowtext .5pt;padding:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt" valign="top" width="248">

Huruf ط mati asli di tengah kata

No.

Tertulis

Dibaca

Keterangan

1

إِ قْرَأْ

إِ قْقْـرَأْ

2

مَطْلَعِ

مَطْطْلَعِ

3

حَبْلٌ

حَبْبْلٌ

Huruf ب mati asli di tengah kata

4

فَجْرِ

فَجْجْرِ

Huruf ج mati asli di tengah kata

5

يَدْخُلُوْنَ

يَدْ دْخُلُوْنَ

Huruf د mati asli di tengah kata

b. Qalqalah Kubra ( قَلْقَلَهْ كُبْرَى )

Qaqalah Kubra adalah memantulkan bunyi huruf qalqalah yang matinya karena diwaqafkan atau dihentikan dan terletak di akhir kata. Cara membacanya harus lebih terang dan lebih memantul. Contoh :

No.

Tertulis

Dibaca

Keterangan

1

خَلَقَ

خَلَقْقْ

Huruf ق dibaca sukun karena waqaf

2

مُحِيْطٌ

مُحِيْطْطْ

Huruf ط dibaca sukun karena waqaf

3

كَسَبَ

كَسَبْبْ

Huruf ب dibaca sukun karena waqaf

4

اَلْبُرُوْجِ

اَلْبُرُوْجْجْ

Huruf ج dibaca sukun karena waqaf

5

أَحَدٌ

أَحَدْدْ

Huruf د dibaca sukun karena waqaf

2. Cara Membaca Qalqalah

Dari segi pantulannya cara membaca huruf qalqalah dibedakan menjadi :

a. Jika berada di tengah kata maka pantulannya sedikit, contoh ; حَبْلٌ

b. Jika berada di akhir kata maka pantulannya cukup, contoh ; خَلَقْ

c. Jika berada sesudah mad maka pantulannya sangat, contoh ; اَلْبُرُوْجْ

d. Jika berada di akhir kata dan bertasydid maka pantulannya lebih sangat, contoh ; ¡=s?ur

Dari segi harakatnya cara membaca huruf qalqalah dibedakan menjadi :

a. Bunyinya tetap miring a, yaitu huruf ط dan ق. Contoh : مَطْلَعِ - إِ قْرَأْ

b. Bunyinya berubah-ubah mengikuti harakat sebelum dan sesudahnya jika terletak di tengah kata, yaitu pada huruf ب ج dan د dengan perubahan sebagai berikut :

1) miring kepada a, jika huruf sebelum dan sesudahnya berharakat fathah, contoh :

يَجْعَلُ يَبْتَغِ مَدْرَسَةٌ

dan jika huruf sebelumnya berharakat dlammah dan huruf sesudahnya berharakat kasrah, begitu pula sebaliknya, contoh :

مُجْرِمِيْنَ يُبْطِلُ

2) miring kepada i, jika huruf sebelum dan sesudahnya berharakat kasrah, contoh :

إِ بْلِيْسَ إِ دْرِيْسَ إِجْرِ

3) miring kepada u, jika huruf sebelum dan sesudahnya berharakat dlammah, contoh :

أُدْخُلُوْا تُبْتُ

4) miring kepada o, jika huruf sebelumnya berharakat fathah dan huruf sesudahnya berharakat dlammah, contoh :

يَدْخُلُوْنَ

5) miring kepada e, jika huruf sebelumnya berharakat kasrah dan huruf sesudahnya berharakat fathah, contoh :

رِجْسًا مِدْرَرًا

3. Pengertian Ra

Ra adalah huruf Hijaiyah yang ke-10, menurut istilah ilmu Tajwid Ra adalah aturan atau tatacara membaca huruf Ra sesuai dengan harakat sebelum atau sesudahnya. Tatacara membaca huruf Ra terdiri atas Ra Tafkhim (dibaca tebal), Ra Tarqiq (dibaca tipis) dan Ra Tafkhim atau Ra Tarqiq (boleh baca tebal atau dibaca tipis).

4. Cara Membaca Ra

a. Ra Tafkhim ( تَفْخِيْمْ )

Huruf Ra dibaca tebal apabila :

1) Berharakat fathah/fathatain, contoh :

رَبُّنَاالرَّحْمَنُ صَرْصَرًا

2) Berharakat dlammah/dlammatain, contoh :

رُزِقْنَا مُسْتَقِرٌّ

3) Ra sukun yang didahului harakat fathah, contoh :

الْقَدَرْ خَرْدَلْ الْقَرْنَيْنِ

4) Ra sukun yang didahului harakat dlammah, contoh :

غُرْفَةٌ فُرْقَانٌ قُرْآنٌ

5) Ra sukun diawal kata sesudah hamzah washal, contoh :

وَارْقْنَا اُرْكُضْ اَمِ ارْتَابُوْا وَالَّذِى ارْتَضَى ارْجِعُوْا وَاِ نِ ارْتَبْتُمْ

6) Ra sukun ditengah kata sesudah kasrah asli dan berhadapan dengan huruf isti’la yang berharakat fathah atau dlammah dalam satu kata, contoh :

مِرْصَادْ قِرْطَاسٌ

b. Ra Tarqiq ( تَرْقِيْقْ )

Huruf Ra dibaca tipis apabila :

1) Berharakat kasrah/kasratain, contoh :

وَالْفَجْرِ اَمْرٍ مَرِيْجْ

2) Ra dibaca imalah/miring, contoh :

مَجْرَيهَا

3) Ra sukun karena waqaf yang didahului harakat kasrah, contoh :

مُسْتَقِرْ قُدِرْ

4) Huruf yang antara kasrah dan Ra sukun bukan huruf isti’la, contoh :

الذِّكْرْ لاَضَيْرْ قَدِيْرْ

5) Ra sukun ditengah kata sesudah kasrah asli bersambung dan tidak berhadapan dengan huruf isti’la dalam satu kata, contoh :

فِرْعَوْنَ شِرْذِمَةٍ مِرْيَةٍ

6) Ra sukun sesudah kasrah asli dan berhadapan dengan huruf isti’la tetapi dilain kata, contoh :

فَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ فَاصْبِرْ صَبْرًا جَمِيْلاً

c. Ra Tafkhim/Ra Tarqiq (تَفْخِيْمْ \ تَرْقِيْقْ )

Huruf Ra dibaca tebal atau tipis apabila :

1) Ra sukun yang didahului harakat kasrah dan sesudahnya berupa huruf isti’la yang berharakat kasrah/kasratain, contoh :

فِرْقٍ بِحِرْصٍ مِنْ عِرْضِهِ

2) Ra sukun karena waqaf didahului huruf mati, contoh :

مِصْرْ الْقِطْرْ اَسْرْ نُذُرْ يَسْرْ



Huruf Isti’la :

خ ص ض غ ط ق

5. Suplemen

Bacaan tebal dan tipis selain berlaku untuk huruf Ra juga berlaku untuk huruf Lam. Lam dimaksud adalah Lam Jalalah (Lam pada lafadz الله).

a. Lam Jalalah dibaca tebal jika didahului harakat fathah atau dlammah, contoh :

هُوَ اللهِ رَسُوْلُ اللهِ

b. Lam Jalalah dibaca tipis jika didahului harakat kasrah atau huruf imalah, contoh :

بِسْمِ اللهِ وَ ِللهِ الْحَمْدُ وَسَيَرَى اللهُ نَرَى اللهَ



I’lam !

Belajar ilmu Tajwid hukumnya fardlu kifayah sedangkan membaca Al Qur’an dengan menerapkan ilmu Tajwid hukumnya fardlu a’in,

Barangsiapa tanpa dengan ilmu Tajwid maka ia berdosa”(Al Jazariyah).

Firman Allah SWT dalam QS Al Muzammil ayat 4 :

È@Ïo?uur tb#uäöà)ø9$# ¸xÏ?ös? ÇÍÈ

” ... dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan (sesuai ilmu Tajwid)”.

2 komentar:

  1. terima kasih penjelasannya tentang hukum bacaan ra'

    BalasHapus
  2. artikel tentang Hukum Bacaan Qalqalah dan Ra di referensiagama.blogspot.co.id sangat bermanfaat. terimakasih

    BalasHapus