Minggu, 16 Januari 2011

AMTSAL FIL QUR’AN ( PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN DALAM ALQUR’AN)


AMTSAL FIL QUR’AN
( PERUMPAMAAN-PERUMPAMAAN DALAM ALQUR’AN)
By Sariono Sby

PENDAHULUAN

Al Qur’a<<‘ al Qat{t{a< kefasihan="" mereka="" mengarungi="" menjadi="" modal="" amat="" penting="" keperluan="" dibawah="" berpidato="" biasanya="" dilakukan="" oleh="" kepala="" suku="" sebagai="" penyambung="" lidah="" dari="" fungsi="" pada="" masa="" itu="" membangkitkan="" semangat="" terutama="" dalam="" menghadapi="" lawan="" di="" arena="" pidato="" juga="" diperlukan="" kabar="" memberikan="" ucapan="" selamat="" dan="" untuk="" menyampaikan="" bela="" sungkawa="" bagi="" siapapun="" yang="" sedang="" ditimpa="" mufa="">< (wafat 406 H), dilanjutkan oleh imam Abu al H{asan Ali bin Muhammad al Ma< din="" al="" suyu=""><, dan unta tanpa kekang. Rasulullah SAW bersabda: عن أبي هريرة قال قال رسول الله ان القرآن نزل على خمسة أوجه حلال وحرام ومحكم ومتشابه وأمثال فاعملوا بالحلال واجتنبوا الحرام واتبعوا المحكم وآمنوا بالمتشابه واعتبروا بالأمثال (رواه البيهقي) Dari abu Hurairah dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Al Qur’a< meriwayatkan="" jalur="" ali="" dari="" ibnu="" abba=""><’): 29, (al Isra<’): 110 Sedangkan menu<<‘ al Qat{t{a<) dalam firman-Nya, ”adalah seperti orang yang menyalakan api...” karena didalam api ada unsur cahaya, dan matha<‘i<), ”atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit...”, karena di dalam air terdapat materi kehidupan. Dan wahyu yang turun dari langitpun bermaksud untuk menerangi hati dan menghidupkannya. Allah menyebutkan juga kedudukan dan fasilitas orang munafik dalam dua keadaan. Di satu sisi mereka bagaikan orang yang menyalakan api untuk penerangan dan kemanfaatan; mengingat mereka memperoleh kemanfaatan materi dengan sebab masuk Islam. Namun di sisi lain Islam tidak memberikan pengaruh ”Nu<‘i<), Allah menyerupakan mereka dengan keadaan orang yang tertimpa hujan lebat yang disertai gelap gulita, guruh dan kilat, sehingga terkoyaknya kekuatan orang itu dan ia meletakkan jari jemari untuk menyumbat telinga serta memejamkan mata karena takut petir menimpanya. Ini mengingat bahwa Qur’an dengan segala peringatan, perintah larangan dan khitabnya bagi mereka tidak ubahnya dengan petir yang turun sambar menyambar. 2. Al Amtha<<‘ al Qat{t{a<<‘ al Qat{t{ahttp://referensiagama.blogspot.com/januari/2011








Tidak ada komentar:

Posting Komentar