Sabtu, 15 Januari 2011
Tasawuf Amali
TASAWUF AMALI
by Sariono Sby
PENDAHULUAN
Di antara makhlu-makhluk Allah, Manusia diciptakan Allah SWT dalam bentuk yang paling baik dan sempurna dibandingkan dengan makhluk lainya. Tetapi manusia bisa menjadi makhluk yang paling rendah dertajatnya jika tidak beriman dan beramal shalih. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Ti>n ayat 4-6:
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (QS. al-Thi>n 4-6)
Manusia mempunyai banyak kelebihan, antara lain dikarunia akal pikiran dan susunan tubuh yang serasi. Manusia juga diberi anugerah agama. Manusia harus berhati-hati dengan kelebihannya. Ia bisa jatuh menjadi makhluk yang paling hina jika rusak budi pekertinya. Ia akan lebih berbahaya daripada binatang buas.
Secara umum, ajaran Islam mengatur kehidupan yang bersifat lahiriah dan bathiniah. Dalam dimensi kehidupan yang bersifat bathiniah kemudian lahir tasawuf. Kehidupan tasawuf mendapat perhatian yang cukup besar dari sumber ajaran Islam, yaitu al-Qur’a>n dan al-Sunnah dan praktik kehidupan Nabi dan para sahabatnya. al-Qur’a>n antara lain berbicara tentang kemungkinan upaya saling mencintai (mah}abbah) antara manusia dengan Tuhan.
Sudah disebut bahwa ada segolongan umat Islam yang belum meras puas dengan pendekatan diri kepada Tuhan melalui ibadah sholat, puasa dan haji. Mereka ingin merasa lebih dekat lagi dengan Tuhan. Jalan untuk itu diberikan oleh tasawuf. Tasawuf atau sufisme ialah istilah yang khusus dipakai untuk menggambarkan mistisme dalam Islam. Artinya, dalam mengarungi kehidupan ini manusia membutuhkan tasawuf sebagai jalan untuk mendekatkan diri kehadirat Allah SWT melaui kesucian lahiriah dan batiniah.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TASAWUF
Secara etimologi ada bebarapa definisi yang muncul mengenai asal kata tasawuf.
1. Tasawuf berasal dari istilah “اهل الصفة” yang berarti sekelompok orang pada masa Rasulullah SAW yang hidupnya diisi dengan banyak berdiam diserambi-serambi masjid, dan mereka mengabdikan hidupnya untuk mengabdi kepada Allah. SWT.
2. Tasawuf berasal dari kata “صَفَـاء” yang berarti orang-orang yang menyucikan dirinya dihadapan Tuhan-Nya.
3. Tasawuf berasal dari dari kata “صَفّ” yang nisbahkan kepada orang-orang yang ketika sholat selalu berada pada barisan paling depan.
4. Tasawuf dinisbahkan kepada orang-orang Bani S}uffah.
5. Tasawuf berasal dari kata “صـوفنـة” yang berarti sebangsa buah-buahan yang berbulu, yang banyak sekali tumbuh dipadang pasir ditanah Arab. Dan pakaian kaum sufi itu berbulu seperti buah itu pula sebagai bentuk kesederhanaan.
6. Tasawuf berasal dari kata “صـوف” yang berarti bulu domba atau wol.
7. Ada juga yang berpendapat tasawuf berasal dari kata Theoshopi berasal dari bahasa Yunani, (theo: Tuhan; shopos: hikmah): yang berarti hikmah atau kearifan ketuhanan.
Dari beberapa pengertian diatas, yang banyak diakui kedekatanya dengan makna tasawuf adalah berasal dari kata صـوف. Diantara mereka yang lebih cenderung mengakui pengertian tersebut adalah al-Kala>badhi>, al-Shuhra>wardi>, al-Qushayri>, dan lainya. Walaupun dalam kenyataanya tidak setiap kaum sufi memakai kain wol. Yang dimaksud bukanlah wol dalam arti modern, wol yang dipakai orang-orang kaya, tetapi wol primitive dan kasar yang dipakai di zaman dahulu oleh miskin di Timur Tengah.
Begitu pula definisi tasawuf secara terminologi para ahli tasawuf juga berbeda pendapat dalam mendifinisikannya. Ma’ru>f al-Karkhi> (w. 200 H/816 M) berpendapat bahwa tasawuf adalah mengambil hakikat dan tidak berharap apa yang ada ditangan makhluk. Pengertian yang hampir sama juga dikemukakan oleh Dhunnu>n al-Mis}ri> (w. 246 H/861 M) dan al-Sibli> (w. 334 H/946 M).
al-Junayd (w. 297H/910 M) berpendapat bahwa tasawuf adalah bersama dengan Tuhan tanpa pertalian dengan apapun. Lebih lanjut beliau mengatakan tasawuf adalah mensucikan hati dari apa saja yang mengganggu perasaan makhluk, memisahkan hati dari akhlaq alami. Menekan sifat-sifat insane. Menjauhkan diri dari pengaruh nafsu. Masuk pada sifat-sifat ruhani. Berpedoman pada ilmu hakikat. Menggunakan yang terbaik untuk kekekalan. Member petunjuk pada semua ummat. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan mengikuti seluruh shari>ah yang diajarkan Rasulullah SAW.
Dari pengertian al-Junayd tersebut, kita dapat meringkas pengertian tasawuf sebagai berikut: Ilmu tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha membersihkan diri berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan ma’ri>fat menuju keabadian, saling mengingatkan antar manusia, serta berpegang teguh pada janji Allah SWT dan mengikuti Rasulullah SAW dalam mendekatkan diri dan mencapai keridaan-Nya.
Jadi pada intinya tasawuf adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan seseorang dari pengaruh kehidupan dunia sehingga dia mempunyai akhlaq yang mulia dan dekat dengan Allah SWT. Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan Tuhan. Inilah esensi atau hakikat tasawuf.
B. LATAR BELAKANG LAHIRNYA TASAWUF DAN PERKEMBANGANYA
Secara historis, ajaran tasawuf mengalami perkembangan yang pesat, bermula dari upaya meniru pola kehidupan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, kemudian berkembang menjadi doktrin-doktrin yang bersifat konseptual (Aj. Arberri dalam M. Afif Ansori).
Tasawuf dalam arti amaliah sudah muncul pada awal kelahiran agama Islam, yaitu sejak Nabi Muhammad SAW yang sering berkhalwah ke gua Hira untuk menghindarkan diri dari hawa nafsu keduniawian, juga dalam rangka mencari jalan untuk membersihkan hati dan menyucikan jiwa dari noda-noda yang menghinggapi masyarakat pada saat itu.
Pada mulanya Islam menanamkan kepada pengikut-pengikutnya yang awal, dalam tingkatan yang berbeda-beda, perasaan yang mendalam pada pertanggungjawapan di hadapan Tuhan. Oleh kerana itulah, kunci keshalihan pada abad pertama Hijriyah adalah takut kepada Tuhan (Khowf). Meskipun demikian, praktik hidup asketis yang dijalankan oleh Nabi Muhammad SAW tersebut pada gilirannya diikuti oleh para sahabat.
Para sahabat-sahabat yang menjauhkan diri dari hidup duniawi, berpuasa disiang hari, shalat serta membaca al-Qur’a>n di malam hari, seperti Abd Alla>h Ibn Umar, sehingga Nabi mengatakan kepadanya: “Tubuhmu juga mempunyai hak-hak yang harus kamu penuhi”. Selain Abd Alla>h Ibn Umar ada juga Abu> Darda>’, Abu> Dharr al-Ghiffa>ri, Bahlu>l Ibn Zu’ayb, dan Kah}mas al-Hila>li.
Kehidupan sosial umat Islam pada masa Bani Umayyah berubah drastis, tidak seperti kehidupan pada masa Nabi dan Khulafa> al-Ra>syidi>n. Di mana pada masa Bani Umayyah, kaum Muslimin telah menjelajah dan memperluas daerah kekuasaan. Semakin banyak daerah yang ditaklukkan, maka semakin banyak harta rampasan perang diraih. Para pembesar banyak yang tenggelam dalam kehidupan hedonisme.
Atas dasar inilah kemudian al-Tafta>za>ni> mencirikan tasawuf, tepatnya asketisme pada abad ke-1 dan ke-2 Hijriah sebagai berikut: Pertama, tasawuf pada masa ini ditandai oleh kesalehan asketis yang bertujuan menjauhi segala hal yang bersifat duniawi demi meraih pahala akhirat dan memelihara diri dari adzab neraka. Kedua, tasawuf yang berkembang pada masa itu bercorak praktis. Para pendirinya belum berminat dan tidak menaruh perhatian untuk menyusun prinsip-prinsip teoritis atas tasawufnya itu. Oleh kerana itu, tasawufnya hanya mengarah kepada tujuan moral saja. Ketiga, tasawuf atau sikap asketis yang berkembang dimotivasi oleh rasa takut kepada Tuhan. Suatu rasa takut yang muncul dari landasan amal keagamaan secara sungguh-sungguh.
Za>hid pertama dan termasyhur dalam sejarah tasawuf antara lain adalah al-H}asan al-Bahsri> (642-728 M), Ibra>hi>m Ibn Adham (w. 777 M)
Dari perkembangan ini, secara garis besar tasawuf terpolarisasi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Tasawuf Sunni>
Yakni ajaran tasawuf yang didasarkan pada al-Qur’a>n dan al-Sunnah, serta mengaitkan keadaan dan tingkatan rohaniah mereka dengan keduanya.
Tasawuf ini bekembang pesat pada abad ke-5 Hijriah, dengan munculnya al-Ima>m al-Ghaza>li>. Ia sepenuhnya hanya melakukan tasawuf yang bercorak Qur’a>ni> dan Sunni> serta tasawuf dalam bentuk ma’ri>fah, dan mahabbah dengan bertujuan hidup zuhud (sederhana), penyucian jiwa dan pembinaan moral. Pengetahuan tentang tasawuf dikaji, dibahas, dan diamalkannya sedemikian mengakar. menurut al-Ghaza>li>, tasawuf adalah satu-satunya jalan untuk memperoleh kebenaran yang hakiki (pengetahuan yang keabsahannya benar-benar dapat diyakini).
Pengetahuan (ma’ri>fah) seperti ini adalah pengetahuan yang diperoleh melalui al-kashf (tersingkapnya tabir ketuhanan). al-Ghaza>li berhasil menanamkan konsep dan prinsip tasawuf ‘amali> (akhla>ki> atau sunni>). Tasawuf semacam ini semakin meluas dalam dunia Islam. Maka muncullah kemudian tokoh-tokoh sufi yang mengembangkan tariqat dalam rangka mendidik murid-murid mereka, seperti Sayyid Ah}mad Rifa>’i> (w. 470 H.), yang melahirkan T}ari>qah Rifa>’iyyah dan Sayyid Abd al-Qadi>r al-Ji>la>ni> yang melahirkan T}ari>qah Qadi>riyyah.
Tasawuf ini berawal dari zuhud, kemudian tasawuf dan berakhir pada akhlak. Mereka adalah sebagian sufi abad kedua, atau pertengahan abad kedua, dan setelahnya sampai abad keempat hijriyah. Dan personal seperti H}asan al-Bashri>, Ima>m Abu H}ani>fah, al-Junayd al-Bagda>di>, al-Qushayri>, al-Sarri> al-Saqat}i>, al-Hara>wi, adalah merupakan tokoh-tokoh sufi utama abad ini yang berjalan sesuai dengan tasawuf sunni>. Kemudian pada pertengahan abad kelima hijriyah Ima>m al-Ghaza>li> membentuknya ke dalam format atau konsep yang sempurna, kemudian diikuti oleh pembesar Shaykh T}ari>qah. Akhirnya menjadi salah satu metode tarbiyah ruhiyah Ahl al-Sunnah wa al-Jama>ah. Dan tasawuf tersebut menjadi sebuah ilmu yang teoritis menjadi kaidah-kaidah praktis.
Tasawuf ini juga dinamakan tasawuf naz}ari> (teori), dengan demikian, tasawuf Islam terbagi kepada naz}ari> dan ‘amali> (praktik). Dan hal ini tidak berarti bahwa tasawuf naz}ari> ini kosong dari sisi praktis. Istilah teori ini hanya melambangkan bahwa tasawuf belum menjadi bentuk t}ari>qah (tarbiyah kolektif) secara terorganisir seperti t}ari>qah yang terjadi sekarang ini.
2. Tasawuf Falsafi>
Yaitu tasawuf yang di dalamnya bercampur dhawq kaum sufi dengan pandangan-pandangan logika. Pemilik aliran ini sengaja memadukan dhawq s}u>fiyyah itu dengan pandangan logika, dalam ungkapan-ungkapannya mereka menggunakan istilah filsafat yang disadur dari berbagai sumber.
Tasawuf ini berawal dari zuhud, kemudian tasawuf dan berakhir pada filsafat. Artinya, pada fase pertama tasawuf ini membentuk konsep dan metoda dasarnya dari al-Qur’a>n dan al-Sunnah, yaitu sebuah fase praktis, kemudian beralih kepada fase tasawuf, yaitu fase praktis plus teoritis. Maka para sufi itu telah berbicara tentang adhwa>q, mawa>ji>d, lintasan-lintasan hati, dan fase-fase perjalanan sufi. Kemudian mereka mulai membatasi berbagai interpretasi kandungan-kandungan agama sebagai lawan dari interpretasi fuqaha>, dan para mutakallimi>n.
Tokoh-tokoh tasawuf ini adalah: al-Shuhra>wardi> al-Maqtu>l (550 H - 587 H), Ibn ‘Ara>bi> (560 H - 638 H), Ibn Sab’i>n (614 H – 669 H), dan lainnya.
Dan pada perkembanganya, tasawuf terbagi menjadi tiga macam, yaitu:
1. Tasawuf akhla>qi>, yaitu tasawuf yang dihiasi dengan akhlaq yang baik dan terpuji dengan meninggalkan penyakit-penyakit hati
2. Tasawuf ‘amali>, yaitu tasawuf yang penekannya pada amaliah berupa wirid dan amaliah lainya.
3. Tasawuf falsafi>.
C. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN TASAWUF ‘AMALI<>hadah, menghapus sifat-sifat yang tercela, melintasi semua hambatan itu, dan menghadap total dengan seganap esensi diri hanya kepada Allah SWT. Di dalamnya terdapat kaidah-kaidah sulu>k (perjalanan tarbiyah ruhiyah), macam-macam etika (adab) secara terperinci, seperti hubungan antara muri>d dengan shaykh, ‘uzlah dengan khalwah, tidak banyak makan (al-ju>’), mengoptimalkan waktu malam, diam, memperbanyak dzikir, dan semua yang berkaitan dengan kaidah-kaidah sulu>k dan adab.
Pada hakikatnya metode kaum sufi ini hanyalah sebuah lanjutan atau pengembangan dari tasawuf naz}ari> (tasawuf Sunni>). Dinamakan tasawuf ‘amali> adalah karena sisi amal di dalamnya lebih dominan dari sisi naz}ari> (teori), akan tetapi tidak berarti tasawuf ini kosong dari teori, bahkan sisi ini lebih sempurna dan komprehensip dari sisi pertama. Istilah ‘amali> di sini menunjukkan bahwa tasawuf ini telah menjadi sebuah madra>sat t}ari>qah (tarbiyah ruhiyah kolektif) yang terorganisir.
Tasawuf ini berawal dari sifat zuhud, kemudian tasawuf dan akhlak (Sunni>), berakhir kepada sistem tarbiyah kolektif (t}ari>qat jama>’i>). Inilah akar perkembangan t}ari>qah yaitu semenjak abad keenam dan ketujuh hijriyah. Maka kita dapati t}ari>qah ini adalah sebuah janji antara Shaykh dan muridnya untuk bertaubat, istiqomah, masuk kepada jalan Allah dan senantiasa mengingat-Nya (al-dhikr), serta beramal dengan etika dan dasar-dasar t}ari>qah yang harus diikuti oleh seorang murid di samping melaksanakan wirid-wirid (rutinitas ibadah), serta al-hizb (gubahan do’a) Shaykh t}ari>qah pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
Tasawuf ini menjadi bentuk kolektif setelah sebelumnya berjalan secara individu-individu yang terpisah dan tidak terorganisir. Akhirnya tasawuf ini mereka namakan: “kumpulan individu-individu sufi yang berloyalitas kepada Shaykh tertentu, dan patuh terhadap sistem tarbiyah ruhiyah, hidup secara kolektif di zawi>yah, rubbat}, dan khana>qah, mengadakan perkumpulan rutin pada kesempatan-kesempatan tertentu, serta mengadakan majlis-majlis ilmu dan dzikir secara teratur.
Kajian tasawuf ‘amali> ini berkembang pada abad 3 dan 4 H. Pada masa ini terdapat dua kecenderungan para tokoh. Pertama cenderung pada kajian tasawuf yang bersifat ‘amali> yang didasarkan pada al-Qur’a>n dan al-Sunnah. Kedua cenderung pada kajian tasawuf falsafi> dan banyak berbaur dengan kajian filsafat metafisika.
Dalam lingkungan aliran pertama diantaranya muncul tiga orang penulis aliran tasawuf terkenal yang buku-bukunya masih dapat ditemukan dewasa ini.(1) Abu Nas}r al-Sarraj al-T}u>si>, seorang penulis kitab besar dan fundamentalis dalam tasawuf berjudul al-Luma’ (2) Abu> T}a>lib al-Maki> membuktikan keabsahan dari doktrin dan praktik sufi dalam karyanya Qu>t al-Qulu>b (3) Abu> Bakr al-Kala>bazi penulis buku kecil Ta’a>ruf li Madhha>b al-Tasawwuf. Ketiga penulis tersebut telah memperkenalkan doktrin dan praktik tasawuf yang muncul pada abad 4 H dan sebelumnya.
Imam terbesar tasawuf ‘amali>, yang telah berhasil menyatukan antara teori dan amal adalah Shaykh Abd al-Qodi>r al-Ji>la>ni> (470 H/1077 M - 561 H/1166 M), dia adalah orang pertama yang mendirikan madra>sah ini dalam bentuk t}ari>qah. Kemudian diikuti oleh Ima>m Ahmad al-Rifa>’i> (w.578 H/1106 M), Ima>m Abu> al-H}asan al-Sha>dhili>, dan Ima>m Baha>’ al-Di>n Muhammad al-Naqshabandi> (717-791 M), dan Ima>m lainya. Mereka adalah ulama-ulama dalam ilmu-ilmu Islam, dan teladan yang baik dalam akhlak yang mulia, serta para murshi>d yang membimbing untuk sampai kepada ma’ri>fah kepada Allah SWT dengan al-Qur’a>n dan al-Sunnah.
Sehingga menurut penulis, tasawuf ‘amali> ini identik dengan aliran t}ari>qah su>fiyyah yang didalamnya ada berbagai unsur praktik ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menekankan aspek amaliah. Artinya, dalam melaksanakan tasawuf tidak hanya sekedar teori tetapi juga praktik, sehingga lebih bisa merasakan tujuan utama daripada tasawuf yaitu dekatnya seorang makhluq kepada al-Kha>liq.
D. ISTILAH-ISTILAH DALAM TASAWUF ‘AMALI<>, ada beberapa istilah yang perlu diketahui. Pertama adalah muri>d yang terdiri atas:
1. Mubtadi’ yaitu orang yang baru memulai memepalajari shari>’ah.
2. Mutawasit}, yaitu seseorang yang sudah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang shariat Islam.
3. Muntahi>, yaitu seseorang yang ilmu shari’>ahnya telah matang. Dan telah menjalani t}ari>qah dan mendalami ilmu bathiniah sehingga jiwanya bersih dan tidak melakukan maksiat.
Lebih lanjut Ima>m al-Ghaza>li> membagi tasawuf menjadi tiga tingkatan. Pertama muri>d (t}a>lib) dan kedua, mutawasit} (sa>ir) serta yang ketiga, disebut sebagai muntaha> (wa>s}il). Muri>d adalah orang yang memegang kendali waktunya, sedang mutawasit} yang mengamalkan perilakunya, serta muntaha>, adalah orang yang telah memiliki keteguhan keyakinan. Jadi dalam diri seorang muri>d, shari’>ah mempunyai peranan yang penting dalam memasuki lapangan tasawuf.
Istilah kedua yang perlu diketahui dalam tasawuf ‘amali >adalah Shaykh. Shaykh disebut juga dengan murshi>d.
Dilihat dari jenis amalan dan ilmu yang dipelajari, dalam tasawuf ‘amali> ada empat tingkatan kelompok ilmu yang harus dipelajari, yaitu:
Pertama, Shari>ah yaitu amalan lahir yang terkumpul pada rukun Islam yang lima. Shari>at ini bersumber dari al-Qur’a>n dan al-Sunnah.
Kedua, T}ari>qah yaitu tata cara yang telah digariskan dalam agama dan dilakukan hanya karena penghambaan diri kepada Allah SWT.
Ketiga, H}aqi>qah yaitu diartikan sebagai aspek batiniah. H}aqi>qah merupakan rahasia yang paling dalam dalam dari segala amal, inti dari shari>ah, dan akhir dari perjalanan yang ditempuh seorang su>fi>.
Keempat, ma’ri>fah yaitu pengalaman, pemahaman dan penghayatan yang mendalam tentang Tuhan melalui hati sanubari yang sedemikian luas dan lengkap, sehingga jiwa seorang su>fi> merasa menyatu dengan Tuhan.
Dalam tasawuf ‘amali> dikenal beberapa istilah yang menunjukkan derajat seseorang su>fi> melalui bimbingan seorang Shaykh yaitu:
1. al-Mana>zil, yaitu tempat-tempat perhatian yang dilalui oleh mubtadi’.
2. al-Masha>hid, yaitu hal yang terlihat ditengah perjalanan yang sedang ditempuh oleh mutawasit} maupun muntahi>.
3. al-Maqa>mah, yaitu derajat yang diperoleh oleh seorang su>fi> setelah mampu berjuang melawan hawa nafsu.
4. al-Ah}wa>l, yaitu derajat atau situasi kejiwaan seseorang yang diperoleh dari Allah SWT, bukan dari hasil usahanya. Yang dapat digolongkan dalam al-ahwa>l adalah al-mura>qabah, al-qawf, al-raja>’, al-shawq, al-uns.
KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam makalah ini, antara lain:
1. Ada beberapa perbedaan mengenai definisi atau pengertian dari tasawuf. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pengalaman para s}u>fi> dalam proses mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui berbagai amaliah yang dilakukannya.
2. Secara historis, tasawuf dalam arti amaliah sudah muncul pada awal kelahiran agama Islam, yaitu sejak Nabi Muhammad SAW yang sering berkhalwah ke gua Hira untuk menghindarkan diri dari hawa nafsu keduniawian, juga dalam rangka mencari jalan untuk membersihkan hati dan menyucikan jiwa.
3. Pada awalnya muncul dua golongan tasawuf, yaitu tasawuf sunni> dan tasawuf falsafi>. Pada perkembanganya ada tiga golongan tasawuf, yatitu tasawuf ‘akhla>qi>, tasawuf ‘amali> dan tasawuf falsafi>. Penggolongan ini berdasarkan apa yang menjadi fokus utama dalam tasawuf tersebut.
4. Tasawuf ‘amali> merupakan tasawuf yang mengedepankan muja>hadah, dengan menghapus sifat-sifat yang tercela, melintasi semua hambatan itu, dan menghadap total dengan seganap esensi diri hanya kepada Allah SWT.
5. Tasawuf ‘amali> merupakan perkembangan dari tasawuf sunni> yang sudah muncul pada abad pertama dan kedua Hijriyah.
6. Dalam memepelajari Tasawuf ‘amali> dikenal beberapa istilah yang harus dipahami antara lain: al-maqa>mah , al-ah}wa>l, al-shari>'ah, al-t}ari>qah, al-h}aqi>qah, al-ma'ri>fah.
http://referensiagama.blogspot.com/januari/2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ARE YOU IN NEED OF A PROFESSIONAL HACKER?(CATCHING A CHEATING SPOUSE, RECOVERY OF LOST FUNDS, WEBSITE HACK...)
BalasHapusHigh prolific information and Priviledges comes rare as i would be sharing with you magnificent insight you wish you heard years before now. As it's been understood that what people don't see, they will never know.
Welcome to the Global KOS hacking agency where every request on hacking related issues are met within a short period of time.
If your shoe fits in any of the requested services below, you will be assigned to a designated professional hacker who is systematically known for operating on a dark web V-link protocol.
The manual operation of this hackers is to potentially deploy a distinguished hacking techniques to penetrating computers and various type of database system to meet your request. Penetration of computing systems are achieved using software tools like Ransomeware, SQL/Keylogger injection. botnet, trojan and DDOS attacks.
Providing value added services to clients as a hacker has been our sustaining goal.
Are you faced with cyber challenges like
● Hacking into the mobile phone of a cheating spouse.✅ This type of hack helps you track every move of your cheater as we are bent on helping you gain full remote access into the cheater's mobile phone using a trojan clone cracking system to penetrate their social media platforms like Facebook, whatsapp, snapchat etc.
●Recovery of lost funds:✅.It saddens our mind when client expresses annoyance or dissatisfaction of unethical behaviours of scammers.
with a diverse intercall XX breacher software enables you track the data location of a scammer. Extracting every informations on the con database, every requested information required by the Global KOS would be used to tracking every transaction, time and location of the scammer using this systematic courier tracking base method.
●Credit Score Upgrade:✅Due to our transformed changes on Equifax tracking , upgrading of credit score are backed by our cyber tech breaching licence, This hacking process drastically generates you an undestructive higher credit score which correlates to a higher level of creditworthiness. The time frame for upgrading a credit score requires eighteen(18) hours
● BITCOIN GENERATOR:✅ (Higher job profile). This involves using the ANTPOOL Sysytem drifting a specialized hardware and software implementing tool in slot even-algorithms to incentivize more coins into your wallet which in turn generates more coins exponentially like a dream at specified intervals.
Other suberb services rendered by the globalkos are
• Email hacks📲
• Hacking of websites.📲
• Uber free payment hacks.📲
• website hack.📲
Our strength is based on the ability to help you fix cyber problems by bringing together active cyber hacking professionals in the GlobalkOS to work with.
For more inquiries and prolific Hacking services visit
Clarksoncoleman(at)gmail • com.
Theglobalkos(at)gmail •com.
©Global KOS™
2030.