Sabtu, 15 Januari 2011

INKAR AS SUNAH


INKAR AS SUNAH
by Sariono Sby


PENDAHULUAN

Dua pusaka yang telah diwariskan Nabi adalah al-Qur’an dan al-Sunnah. Mengenai posisi al-Qur’an sudah tidak diragukan lagi sebagai sumber hukum Islam. Tetapi posisi al-sunnah masih ada kelompok-kelompok yang mulai meragukan keotentikannya. Berkenaan dengan kedudukan hadis sebagai sumber hukum Islam, terdapat sebuah paham atau golongan yang tidak mengakui keabsahan hadis (al-sunnah) sebagai sumber hukum yaitu golongan inka>r al-sunnah.
Menurut Mus}t}a>fa al-Siba>'i, pada abad kedua hijriah, telah muncul satu golongan yang menolak al-sunnah sebagai salah satu sumber hukum Islam. Golongan ini terdiri dari mereka yang menolak hadis yang diriwayatkan bukan secara mutawa>ttir (a>had) dan juga terdiri dari golongan yang mengatakan bahwa hadis bukanlah penjelas kepada al-Quran dan bukan juga penguat kepadanya, malah ia merupakan satu hukum yang terpisah dari pada al-Quran.
Penyebutan inka>r al-sunnah tidak semata-mata berarti penolakan total terhadap sunnah. Penolakan terhadap sebagian sunnah pun termasuk dalam kategori inka>r al-sunnah, termasuk di dalamnya penolakan yang berawal dari sebuah konsep berpikir yang janggal atau metodologi khusus yang diciptakan sendiri oleh segolongan orang, baik masa lalu maupun sekarang. Sedang konsep tersebut tidak dikenal dan tidak diakui oleh ulama hadis dan fiqih.
Penolakan mereka (inka>r al-sunnah) terhadap sejumlah hadis didasarkan pada kerangka berpikir yang mereka buat sendiri atau metodologi yang mereka ciptakan sendiri, tidak didasarkan pada pemahaman mayoritas umat Islam. Lebih dari itu, kaidah-kaidah itu tidak populer atau tidak diakui oleh ulama Islam.






PEMBAHASAN

A. Definisi Inka>r al- Sunnah
1. Pengertian secara Bahasa dan Istilah
Inka>r adalah masdar dari kata bahasa Arab yang kata dasarnya ialah انكر – ينكر – انكار yang berarti mengingkari, tidak mengakui, mencela, tidak membenarkan. Sedangkan sunnah berasal dari kata سنّ – يسنّ – سنّة yang berarti membuat, meletakkan, menetapkan, menerangkan, menjelaskan. Menurut Hasbi Al-Shiddieqy, secara bahasa al-sunnah bermakna jalan yang ditempuh, terpuji atau tidak. Sesuatu yang sudah dibiasakan, dinamai al-sunnah, walaupun tidak baik.
Menurut istilah Hadis, istilah al-sunnah disamakan maknanya dengan hadis Nabi, yaitu segala segala sesuatu yang dinukilkan dari Nabi Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun berupa taqri>r, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup baik yang demikian itu sebelum Nabi Muhammad SAW menjadi Rasul maupun sesudahnya.
Menurut Kamus Induk Istilah Ilmiah, inka>r al-sunnah ialah aliran dalam Islam yang tidak menerima atau mengingkari sunnah Nabi Muhammad SAW (hanya berpegang pada al-Qur'an saja).
Menurut istilahnya, inka>r al-sunnah adalah sebuah paham atau gerakan yang ada di kalangan umat Islam yang menolak sunnah Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum Islam tanpa ada alasan yang dapat diterima. Mereka hanya berpegang kepada al-Quran saja, ada juga yang menyebut inka>r al-sunnah dengan munki>r al-sunnah.
Jadi inka>r al-sunnah adalah sebuah sikap penolakan terhadap sunnah Rasul, baik sebagian maupun keseluruhan. Mereka membuat metodologi tertentu yang tidak populer di kalangan ulama Islam dalam menyikapi sunnah. Ini mengakibatkan tertolaknya sunnah, baik sebagian maupun keseluruhan.
2. Macam-macam inka>r al-sunnah.
Para penganut inka>r al-sunnah sendiri sebenarnya terdiri dari tiga kelompok yaitu: pertama, mereka menolak hadis-hadis Rasulullah secara keseluruhan. Kedua, mereka menolak hadis Rasulullah kecuali hadis-hadis yang mengandung nashnya di dalam al-Quran. Ketiga, mereka menolak hadis ahad dan hanya menerima hadis mutawatir.
Kesemuanya itu menurut Edi Syafri secara umum dapat disimpulkan bahwa pokok ajaran inka>r al-sunnah adalah menolak kehujjahan hadis Rasulullah SAW sebagai sumber ajaran yang wajib dipatuhi dan diamalkan, lebih lanjut Edi Syafri mengatakan inka>r al-sunnah hanya meyakini al-Quran saja sebagai sumber ajaran agama. Paham seperti ini menurutnya akan meruntuhkan ajaran-ajaran pokok agama, seperti shalat dan zakat, aturan-aturan shalat, syarat-syarat shalat, aturan zakat, nisab zakat. Perintah salat dan zakat dalam al-Quran masih bersifat umum, sedangkan tata cara mengerjakan salat dan tata cara berzakat tidak dijelaskan, dalam hal ini akan menyulitkan umat. Selain itu, mereka beralasan bahwa hadis adalah karangan Yahudi untuk menghancurkan Islam dari dalam.
Ada beberapa sekte keagmaan yang dianggap sebagai kelompok inka>r al-sunnah generasi awal:
a. Khawarij
Khawarij adalah kelompok yang membangkang terhadap Khali>fah Ali> Ibn Abi> T{a>lib. Mereka mempercayai sunnah Nabi dan menjadikannya dasar hukum shari>at Islam, hanya menerima hadis-hadis yang diriwayatkan oleh ulama-ulama mereka dan mereka menolak semua hadis yang diriwayatkan sebagian sahabat khususnya setelah peristiwa tah}ki>m dan fitnah kubra>.
Mus}t}afa al-Siba'i mengatakan bahwa, Khawarij sebenarnya anti perpecahan dan mempercayai sahabat seluruhnya sebelum fitnah, kemudian mereka tidak mempercayai Ali>, Uthma>n, dan para Sahabat pada perang unta juga sahabat yang terlibat dalam pertikaian politik dan menerima tah}ki>m. Oleh karena itu mereka menolak hadis-hadis yang diriwayatkan sahabat setelah mereka terlibat dalam fitnah dan menerima tah}ki>m.
b. Mu'tazilah
Mu'tazilah adalah sekelompok ahli kalam yang lebih mengedepankan akal dan logika dari pada nas}. al-Khuz}ari menilai bahwa Mu'tazilah adalah kelompok yang menolak sunnah seluruhnya. al-Siba'i menyebutkan sikap al-Nazza>m menurut pandangan al-Baghdadi dalam kitabnya al-Farq bayn al-Fira>q, al-Nazza>m mengingkari mu'jizat Nabi SAW, kehujjahan ijma' dan qiyas, mengingkari hadis-hadis aha>d. Kemudian disebutkan juga menyebutkan bahwa kebanyakan kaum Mu'tazilah sepakat dengan pemikiran al-Nazza>m. Pendapatnya juga (Mus}t}afa al-Siba’i), kenyataan yang dikemukakan adalah kukuh seperti mana yang pernah beliau lihat di dalam buku tulisan Abu Muhammad Abdu Allah Bin Muslim Bin Qut}aybah yang berjudul “Takwi>l Mukhtalaf al-Hadi>th” yang mana beliau telah menyebut tentang pendirian ulama Mu’tazilah terhadap al-sunnah. al-Khuz}ari juga telah membuat kesimpulan bahwa faham ini lahir pada zaman Imam al-Shafi'i> atau beberapa tahun sebelumnya, yang muncul di kalangan ulama’ kalam. Dan kebanyakan ulama kalam ini berasal dari Basrah.
c. Shi'ah
Adapun Shi'ah, pada dasarnya mereka adalah kelompok yang meyakini Ali> bin Abi> T}alib lebih berhak atas kekhali>fahan setelah Rasulullah SAW dari pada sahabat yang lain. Mereka juga meyakini bahwa keturunan Ali> lebih mulia dan lebih berhak atas khali>fah dibanding selain mereka. Mereka beranggapan bahwa semua orang atau sahabat telah murtad sepeninggal Rasulullah SAW kecuali ada beberapa orang lagi sekitar 3 orang sampai 11 orang. Sehingga mereka tidak menerima hadis-hadis yang diriwayatkan para sahabat selain ahli bait.
3. Orientalis dan Fenomena Inka>r al-Sunnah
Orientalis ialah segolongan sarjana-sarjana Barat yang mendalami bahasa-bahasa dunia Timur dan kesusastraannya, dan mereka menaruh perhatian besar terhadap agama-agama dunia Timur; sejarahnya, adat istiadatnya dan ilmu-ilmunya.
Adapun kelompok orientalis yang sebagian pemikirannya juga diadopsi oleh orang-orang inka>r al-sunnah, sesungguhnya mereka bukanlah bagian dari kaum muslimin. Mereka adalah sekelompok orang kafir yang mempelajari masalah-masalah ketimuran dan ilmu-ilmu keislaman demi tujuan kristenisasi dan memerangi Islam. Orientalisme inilah sebetulnya lakon di balik kemunculan inka>r al-sunnah dan mempunyai kontribusi cukup besar dalam perkembangan inka>r al-sunnah. Dengan menggabungkan berbagai pemikiran sesat dari Khawarij, Mu'tazilah dan Shi'ah, serta kelompok-kelompok sesat lain, para orientalis ini banyak menelurkan pendapat-pendapat yang menyerang al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Semunya dibungkus dengan kedok studi ilmiah dan alasan keilmuan yang obyektif.
Sebagian sikap dan pendapat mereka yang menodai Islam, yaitu :
Membersihkan ajaran Islam dari akarnya dengan menyusupkan pemahaman pentingnya mempelajari Islam secara ilmiah dengan pemikiran ala Barat dan Eropa.
Menginvetaris berbagai pemikiran keislaman untuk kemudian menyimpulkannya dengan pemahaman yang sebaliknya.
Meyandarkan pendapat-pendapatnya dari hadis-hadis lemah dan palsu.
Menyelewengkan nash dan menukilkannya secara terpotong-potong.
Paham inka>r al-sunnah dimunculkan dan dimanfaatkan oleh musuh Islam untuk menghabisi Islam dengan cara menghancurkan sendi-sendi utamanya. Bagaimana tidak, karena yang digerogoti dan dinafikan adalah sunnah Nabi-Nya. Orang-orang inka>r al-sunnah ini ada yang menamakan kelompoknya sebagai "Qur'a>niyyu>n" (pengikut al-Qur'an), ada yang menamakan diri "Jama'at al-Qur'a>n", dan ada juga yang melabelkan diri sebagai "Ahl al-Qur'an".

B. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Inka>r al-Sunnah
Edi Safri mengatakan bahwa tidak diketahui secara pasti kapan pertama kali munculnya kelompok inka>r al-sunnah, menurut beliau setidaknya informasi Imam Shafi’i> dalam kitab al-Umm menjadi informasi yang memberikan gambaran bahwa di penghujung abad kedua atau awal abad ketiga Hijriyah, ada masyarakat yang menganut inka>r al-sunnah dan telah menampakkan diri sebagai kelompok tersendiri dengan berbagai alasan untuk mendukung keyakinan mereka, mereka menolak al-sunnah sebagai sumber ajaran Islam yang wajib ditaati dan diamalkan.
1. Cikal bakal dan awal munculnya inka>r al-sunnah
Secara paradigma pemikiran dan pemahaman, sejarah inka>r al-sunnah memang sangat erat dengan golongan Khawarij, Mu’tazilah, dan Shi’ah (Rafiz}ah). Dan dari segi benih kemunculan, mereka sudah tampak sejak masa sahabat. Bahkan, kabar tentang akan adanya orang yang mengingkari sunnah sudah pernah disampaikan oleh Rasulullah SAW. Tetapi, dari segi golongan atau kelompok yang terpisah dan berdiri sendiri, inka>r al-sunnah ini sesungguhnya tidak pernah eksis kecuali pada masa penjajahan kolonial Inggris di India sekitar abad delapan belas. Barangkali, satu-satunya kitab tura>th yang di dalamnya ada pembahasan khusus yang membantah pemahaman orang-orang inka>r al-sunnah yang menunjukkan keberadaannya adalah kitab al-Risa>lah karya Imam al-Shafi'i>, yang memang waktu itu sempat berhadapan dengan mereka. Adapun kitab-kitab tura>th lain, biasanya hanya membahas masalah kedudukan Sunnah dalam syariat Islam serta hukum orang yang mengingkarinya. Misalnya, al-Kifa>yat fi 'Ilm al-Riwa>yah (Imam al-Khat}i>b al-Baghdadi), Sharh al-Sunnah Al-Nabawiyyah (Imam Abu Muhammad al-Bagha>wi>), dan Mifta>h al-Jannah fi al-Ihtija>j bi al-Sunnah (Imam Jalal al-Din al-Shuyu>ti).
Goresan sejarah mengungkapkan, bahwa ada sekelompok orang mengaku beragama Islam namun menolak keberadaan sunnah, mengingkari kedudukan sunnah, dan tidak mau menggunakan sunnah sebagai sumber shari>'at setelah al-Qur'an. Mereka hanya mau mengaku al-Qur'an satu-satunya sumber shari>'at. Secara terang-terangan mereka tidak mau menerima hadis-hadis Nabi, baik yang mutawa>tir maupun yang aha>d. Kata mereka; sunnah tidak dibutuhkan, al-Qur'an saja sudah cukup tanpa sunnah. Namun, di antara mereka ada juga yang menggunakan hadis sebagai hujjah, meskipun hanya sebagian dan pilih-pilih. Terutama tentang larangan menulis hadis, hadis-hadis yang bertentangan satu sama lain, dan hadis-hadis lain yang memungkinkan untuk diserang dikarenakan derajatnya lemah.
2. Peran Imam al-Shafi'i> dalam memberantas inka>r al-sunnah.
Dan orang pertama yang menjawab golongan anti-hadis ini ialah Imam al-Shafi'i> di mana beliau telah menulis di dalam bukunya "Jama' al-Ilm" dari kitabnya "al-Umm" di dalam bab khas. Di dalam kitab-kitabnya tersebut Imam al-Shafi'i> telah menyebut tentang perdebatannya dengan satu golongan yang dikenali sebagai golongan anti-hadis ini. Beliau juga telah meletakkan bab khusus di dalam bukunya "al-Risalah" tentang berhujah dengan hadis aha>d, sebagaimana yang dinyatakan di dalam kitabnya "al-Umm". Catatan pertama tentang penolakan sunnah pernah dituliskan oleh Imam al-Shafi'i> (150 H-204 H) di dalam kitabnya al-Umm. Menurut catatan tersebut, beliau telah berdebat dengan seorang anti-hadis. Tetapi tidak pula disebutkan siapa orang itu. Beliau hanya menyebutkan orang itu sebagai musuh (al-Khasm). Karena perannya dalam membela hadis, beliau mendapatkan gelar Nas}i>r al-Hadi>th.
Selanjutnya, kelompok inka>r al-sunnah sedikit demi sedikit terus berkurang jumlahnya, bahkan bisa dibilang sudah punah. Tidak ada lagi kabar eksistensi mereka paska abad kedua Hijriyah. Mereka tidak disinggung dalam kitab-kitab ta>ri>kh maupun literatur tentang agama-agama dan berbagai aliran.
3. Perkembangan Inka>r al-Sunnah hingga sekarang.
Sebagaimana diketahui bahwa di anak benua India pada beberapa abad yang lampau pernah berdiri kerajaan Islam. Memasuki abad 19, anak benua ini dikuasai oleh kolonial Inggris. Keturunan penguasa Islam tersebut berjuang melepaskan diri dari cengkraman penjajah dengan membentuk kelompok yang dipimpin oleh ulama-ulama. Karena itu tidak heran kalau di India terdapat banyak ulama, baik tradisonal maupun rasional.
Berkaitan dengan hadis sebagai sumber ajaran Islam, ada kelompok yang bernama "Ahlu al-Qur'a>n" dipimpin Ghula>m Ahmad Parwes. Di antara kegiatannya menerbitkan majalah bulanan dan buku-buku agama. Kelompok ini tidak mengakui hadis Nabi sebagai simber ajaran Islam. Bukan hanya hadis aha>d yang ditolak, tetapi juga hadis mutaw>attir. Seperti hadis tentang jumlah shalat lima waktu, jumlah rakaat-rakaat shalat, tata cara shalat, dan sebagainya. Kalau di dalam al-Qur'an hanya ada perintah mengerjakan shalat saja, maka tata caranya diserahkan kepada kepala Negara, bagaimana ia mengaturnya dengan memperhatikan situasi lokal.
Kebanyakan cendikiawan Islam yang menuntut ilmu di Eropa telah terpengaruh dengan ajaran Goldziher. Di antara murid-murid Goldziher termasyhur dari Mesir ialah Ali> Hasan Abd al-Qa>dir, Toha Hussin, Ahmad Amin, Rasha>d Khali>fa, dan Abu Rayya>h. Di antara pelopor-pelopor golongan ini yang terkenal ialah, Ismail Az}am, Kassi>m Ahmad dan Uthma>n Ali>. Untuk menguatkan lagi pendapat mereka bahwa hadis tidak perlu di dalam shari>at Islam, mereka mengambil pula hujah-hujah dari kalangan orientalis yang terdiri dari pada Ignaz Goldziher di dalam bukunya Muhammedanische Studien dan Joseph Schact di dalam bukunya An Introduction To Islamic Law.
4. Dampak inka>r al-sunnah bagi hadis dan umat Islam
Ajaran inka>r al-sunnah menurut kelompok mereka adalah yang paling benar karena hanya mengambil dari al-Qur'an dan tidak mau mengambil selain dari al-Qur'an. Tetapi justru itu malah menyesatkan. Sasaran utama ajaran inka>r al-sunnah adalah untuk umat Islam yang pemahamannya masih awam khususnya. Turunnya sunnah dengan perantara wahyu bukanlah suatu hal yang aneh. Karena sebagai utusan Allah, Nabi memiliki hubungan yang sangat khusus dan intens dengan Allah. Banyak hadis yang menyebutkan tentang turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu dari Allah yang tidak termaktub dalam al-Qur'an tetapi terdapat dalam sunnah. Dan tidak bisa dibenarkan sama sekali jika ada sesorang yang mengaku muslim sekalipun mengatakan dirinya beriman kepada al-Qur'an namun menolak al-sunnah. Sebab, menolak atau mengingkari al-sunnah sama saja halnya dengan mendustakan risalah yang dibawa Nabi berarti dan juga berarti menolak ajaran Allah.

C. Argumentasi Kelompok Inka>r al-Sunnah
Untuk menguatkan pendapatnya, para penggagas kelompok inka>r al-sunnah memberikan argument baik dari al-Qur’an, Hadis maupun secara logika.
1. Argumen al-Qur'an
a. Surah al-An'am, ayat 38;
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ .
Artinya: Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
b. Surah al-Nahl, ayat 89;
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَؤُلَاءِ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
Artinya: (dan ingatlah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. dan kami turunkan kepadamu al Kitab (al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
c. Surah al-Hijr, ayat 9;
...إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.
d. Surah Yu>nus. Ayat 36;
وَمَا يَتَّبِعُ أَكْثَرُهُمْ إِلَّا ظَنًّا إِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِي مِنَ الْحَقِّ شَيْئًا إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
Artinya: Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan
Inka>r al-sunnah memahami bahwa semua persoalan agama telah tercakup, dirinci dan dijelaskan di dalam al-Qur'an. Sehingga, untuk menjelaskan agama tidak diperlukan keterangan dari luar al-Qur'an. Kalau tidak, maka al-Qur'an masih meninggalkan sesuatu yang belum dijelaskan. Diantara tokoh mereka yang menolak al-sunnah adalah Taufiq S}idqi dan Abu Rayya>h.
Dan mereka mengatakan bahwa yang dijamin Allah SWThanya al-Qur'an, bukan sunnah. Sekiranya Allah SWT menghendaki akan menjaga agama Islam ini dengan al-Qur'an dan al sunnah, niscaya Allah SWT akan memberikan jaminan tersebut dalam kitab-Nya. Akan tetapi, karena Allah SWT menghendaki bahwa hanya al-Qur'an yang Dia jamin, maka Allah SWT sama sekali tidak memberikan jaminan kepada selain al-Qur'an. Allah tidak memberikan jaminan-Nya kepada al-sunnah. Allah SWT telah mencukupkan agama ini dengan al-Qur'an saja tanpa yang lain.
Mereka juga mengatakan bahwa dalil agama itu harus qath'i> yaitu al-Qu'ran. Sedangkan hadis itu yang mutawatir sangat sedikit jumlahnya sebagian besarnya a>had. Hadis a>had itu z}anni sehingga tidak mendatangkan keyakinan kepada penerima informasi.
2. Argumen Hadis
Kelompok inka>r al-sunnah selalu mendengung-dengungkan dan berpegang pada hadith Nabi yang mengatakan,
لا تكتبوا عنّى شيئا غير القرآن فمن كتب عنّى شيئا غير القرآن فليمحه (رواه أحمد ومسلم والدارمى عن أبى سعيد الخدري)
Artinya: Janganlah kalian menulis sesuatupun dariku selain al-Qur'an. Barangsiapa yang menulis sesuatu dariku selain al-Qur'an, maka hendaklah dia menghapusnya." (HR. Ahmad, Muslim, dan al-Darimi dan Abu Said al-Khudri).
Dari hadis ini mereka jadikan alasan untuk menolak al-sunnah. Sebab, Nabi sendiri telah melarang penulisan hadis. Lalu, bagaimana mungkin umatnya mengaku memiliki hadis-hadis yang bersumber dari Nabi? Jadi, sesungguhnya yang namanya hadis Nabi itu tidak ada, karena Nabi sendirilah yang melarang penulisan hadis. Dan, memang tidak mungkin bagi Nabi untuk mengatakan perkataan-perkataan selain al-Qur'an.
Andaikata al-Sunnah itu dijadikan rujukan ajaran Islam, niscaya Nabi menyuruh membukukannnya semenjak dini agar terhindar dari kesalahan hafalan dan perubahan seperti halnya Nabi menyuruh membukukan al-Qur'an untuk maksud yang sama. Dalam kenyataan, Nabi justru melarang orang Islam untuk menulis al-Sunnah.
3. Argumen Logika
Mereka mengatakan bahwa hadis-hadis Rasulullah SAW yang terdapat dalam kitab-kitab Sunan banyak bohongnya dan mengada-ada karena baru dibukukan ratusan tahun setelah Nabi wafat. Kata mereka, isi kitab-kitab yang diklaim sebagian berasal dari Nabi itu tak lain merupakan hasil dari gejolak politik, sosial, dan keagamaan yang dialami kaum muslimin pada abad pertama dan kedua. Jadi, bagaimana mungkin kitab yang dibukukan sekitar dua abad setelah wafatnya Nabi diyakini sebagai sunnah Nabi?.
Ignaz Goldziher mengatakan,"Sebagian besar hadis adalah hasil perkembangan keagamaan, politik, dan sosial umat Islam pada abad pertama dan kedua. Tidak benar jika dikatakan bahwa hadis itu merupakan dokumen umat Islam sejak masa pertumbuhannya. Sebab, itu semua merupakan buah dari usaha umat islam pada masa kematangannya".
Orang inka>r al-sunnah selalu mengatakan bahwa hadis Nabi atau al-sunnah adalah buatan manusia yang tidak mesti diikut kecuali jika cocok dengan akal. Salah seorang tokoh mereka, Muhammah Khalafa Allah mengatakan bahwa selain al-Qur'an adalah pemikiran manusia, dimana kita berinteraksi dengannya sesuai dengan akal kita.


D. Sanggahan Argumentasi para Ulama terhadap kelompok Inka>r al­-Sunnah
1. Argumen Al-Qur'an
Mus}t}afa al-Sibai’ menjawab argument-argumen di atas, dan mengatakan:
Pertama: al-Quran mengandungi dasar-dasar hukum secara 'a>m. Sebagian hukum dijelaskan secara terang. Sementara itu sebagian lagi ditinggalkan kepada Rasululah SAW untuk menerangkannya. Allah SWT mengutus Rasul kepada manusia untuk menerangkan hukum agama meraka. Justru, Allah mewajibkan kepada manusia mengikut apa yang diserukan oleh Rasulullah. Firman Allah dalam surah al-Anfal' ayat 20;
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَوَلَّوْا عَنْهُ وَأَنْتُمْ تَسْمَعُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya)
Kedua: Penjagaan terhadap al-Dzikr sebenarnya tidak terbatas kepada al-Quran semata-mata. Tetapi ia bermaksud hukum-hukum agama ataupun hukum syara' yang telah diutuskan kepada Rasulnya. Justru al-Dzikr lebih umum daripada al-Quran dan al-sunnah. Dalilnya ialah firman Allah yang bermaksud:
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Artinya: Bertanyalah kepada ahl al-Dzikr sekiranya kamu tidak mengerti.
Sekarang jelas bahwa ahl al-Dzikr bermaksud orang yang mempunyai ilmu di dalam shari>at dan hukum-hukum Islam. Tidak diragukan lagi bahwa Allah SWT memelihara al-sunnah sebagaimana memelihara al-Quran.
Ketiga: Istilah z}a>nn yang disebut di dalam surah Yunus:36 itu bukan dimaksudkan mendiskreditkan hadis Nabi, tetapi memberi informasi bahwa z}a>nn (hasil renungan orang belaka) tidak dapat melawan kebenaran yang sudah pasti ajarannya dibawa oleh Rasulullah, baik yang terkandung di dalam al-Qur'an maupun al-sunnah. Sedangkan di dalam masalah hadis, tidak demikian masalahnya.


2. Argumen Hadis
Tidak adanya perintah menulis al-sunnah dari Nabi, bahkan yang ada larangan menulisnya, tidak berarti al-sunnah tidak menjadi sumber shari>'at Islam. Sebab di masa Nabi yang lebih maslahat tidak membukukan hadis seperti pembukuan al-Qur'an. Meskipun ada larangan untuk menulis dan membukukan hadis namun diantara sahabat ada juga yang memerintahkan untuk menulis hadis dan membukukan. Sebagaimana yang telah dilakukuan oleh khalifah Umar bin Abdil Aziz. Sabda Rasul yang menganjurkan untuk menulis hadis :
اكتب فوالذى نفسى بيده ما يخرج منه إلا حق. (رواه أبو داود)"
Artinya: Tulislah! Demi Yang jiwaku berada di Tangan-Nya tidak ada yang keluar darinya kecuali kebenaran.
3. Argumen Logika
Tampaknya harus diakui bahwa untuk memahami dan mengamalkan kandungan al-Qur'an diperlukan informasi historik tentang kronologi turunnya dan informasi tentang penjelasana atau sunnah Rasul yang berkaitan dengan ayat dimaksud. Karena Rasul yang membawa al-Qur'an, maka ia juga yang paling berhak mengulas dan memberi penjelasan. Dengan demikian sunnah Rasul berfungsi menjelaskan kandungan al-Qur'an. Karenanya, sunnah Rasul tidak mungkin bertentangan dengan al-Qur'an.
Adapun mereka karena tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, bahwa sesungguhnya pembukuan hadis-hadis Nabi SAW sudah mulai sejak jauh sebelum itu. Tentu, ada perbedaan antara penulisan dan pembukuan. Orang menulis, meskipun banyak yang ditulis, belum tentu menjadi buku jika tidak dibukukan. Adapun pembukuan, adalah pengumpulan dari tulisan-tulisan yang telah disusun secara rapi. Apa pun defenisinya, yang pasti para sahabat telah menulis hadith-hadith Nabi sejak beliau masih hidup. Akan tetapi dikarenakan sejumlah faktor, tulisan-tulisan yang tersebut belum dkumpulkan di satu tempat dalam satu buku.


PENUTUP

Inka>r al-sunnah merupakan paham dan ajaran misleading (menyesatkan) bagi umat Islam. Lari dari mulut singa, tapi jatuh kedalam mulut buaya. Seperti itulah mungkin gambaran sederhana tentang ingkar sunnah. Karena tidak ingin tersesat, malah terjatuh dalam kesesatan yang sangat gelap. Karena tidak ingin sesat, maka mereka pun bertekad hanya berpegang pada al-Qur'an dan menurut mereka tidak perlu lagi merujuk pada sunnah. Padahal melalui siapakah al-Qur'an itu mereka terima? Apakah mereka langsung menerima dari Allah? Melalui Jibril? Atau langsung berjumpa dengan Rasulullah SAW?
Jawaban "iya" terhadap pertanyaan-pertanyaan itu hanya akan membuat mereka menjadi tertawaan zaman. Maka hanya ada jawaban "tidak" untuk itu. Jika mereka tidak langsung menerimanya dari Allah, melalui Jibril atau berjumpa langsung dari Rasulullah, itu berarti mereka menerima al-Qur'an ini melalui perantara. Dan perantara itu adalah sebuah mata rantai periwayatan yang berasal dari murid-murid tercinta Nabi, para sahabat Radiya Allahu 'Anhum.
Dan kita semua tahu, bahwa selain al-Qur'an, para sahabat mulia itu juga mewariskan perkataan, perbuatan, penetapan dan persetujuan bahkan karekteristik pekerti. Itulah yang kita kenal dengan sunnah. Menolak sunnah berarti meremehkan kredibilitas para sahabat dalam meriwayatkan sesuatu. Dan karena selain sunnah para sahabat juga meriwayatkan al-Qur'an, maka menolak sunnah juga menolak al-Qur'an. Dan kelompok inka>r al-sunnah tidak bisa lari dari kenyataan logis ini.
http/:referensiagama.blogspot.com/januari/2011

1 komentar:

  1. ARE YOU IN NEED OF A PROFESSIONAL HACKER?(CATCHING A CHEATING SPOUSE, RECOVERY OF LOST FUNDS, WEBSITE HACK...)
    High prolific information and Priviledges comes rare as i would be sharing with you magnificent insight you wish you heard years before now. As it's been understood that what people don't see, they will never know.
    Welcome to the Global KOS hacking agency where every request on hacking related issues are met within a short period of time.
    If your shoe fits in any of the requested services below, you will be assigned to a designated professional hacker who is systematically known for operating on a dark web V-link protocol.
    The manual operation of this hackers is to potentially deploy a distinguished hacking techniques to penetrating computers and various type of database system to meet your request. Penetration of computing systems are achieved using software tools like Ransomeware, SQL/Keylogger injection. botnet, trojan and DDOS attacks.
    Providing value added services to clients as a hacker has been our sustaining goal.
    Are you faced with cyber challenges like
    ● Hacking into the mobile phone of a cheating spouse.✅ This type of hack helps you track every move of your cheater as we are bent on helping you gain full remote access into the cheater's mobile phone using a trojan clone cracking system to penetrate their social media platforms like Facebook, whatsapp, snapchat etc.
    ●Recovery of lost funds:✅.It saddens our mind when client expresses annoyance or dissatisfaction of unethical behaviours of scammers.
    with a diverse intercall XX breacher software enables you track the data location of a scammer. Extracting every informations on the con database, every requested information required by the Global KOS would be used to tracking every transaction, time and location of the scammer using this systematic courier tracking base method.
    ●Credit Score Upgrade:✅Due to our transformed changes on Equifax tracking , upgrading of credit score are backed by our cyber tech breaching licence, This hacking process drastically generates you an undestructive higher credit score which correlates to a higher level of creditworthiness. The time frame for upgrading a credit score requires eighteen(18) hours
    ● BITCOIN GENERATOR:✅ (Higher job profile). This involves using the ANTPOOL Sysytem drifting a specialized hardware and software implementing tool in slot even-algorithms to incentivize more coins into your wallet which in turn generates more coins exponentially like a dream at specified intervals.
    Other suberb services rendered by the globalkos are
    • Email hacks📲
    • Hacking of websites.📲
    • Uber free payment hacks.📲
    • website hack.📲
    Our strength is based on the ability to help you fix cyber problems by bringing together active cyber hacking professionals in the GlobalkOS to work with.
    For more inquiries and prolific Hacking services visit
    Clarksoncoleman(at)gmail • com.
    Theglobalkos(at)gmail •com.
    ©Global KOS™
    2030.

    BalasHapus