Senin, 31 Januari 2011

KAIFIAT MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM



KAIFIAT MAKAN DAN MINUM MENURUT ISLAM
By Sariono sby

Makan dan minum yang benar nerupakan bentuk bersyukur kepada Allah SWT. Orang yang tidak mau memenuhi kebutuhan makan dan minum, padahal jasadnya membutuhkannya, berarti ia tidak mensyukuri nikmat Allah SWT.

Banyak orang memandang proses makan dan minum sebagai sesuatu yang lazim, adat atau kebutuhan hidup. Hingga tak jarang terdengar ungkapan bahwa: "Hidup untuk makan dan makan untuk hidup". Dalam Islam, makan dan minum tidak hanya difahami secara sempit seperti dia atas.
Kaum muslimin memandang, bahwa proses makan dan minum hanyalah sebagai sarana, bukan tujuan hidup. Mereka menjadikannya sebagai penunjang keselamatan badan untuk memaksimalkan ibadah kepada Alloh subhanahu wa ta'ala.
Dengan demikian dalam proses makan dan minum mereka senantiasa memperhatikan adab-adab yang telah di contohkan Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam. Diantara adab-adab tersebut adalah:
A. Adab Sebelum Makan Dan Minum.
1) Makanan dan minuman harus halal dan baik.
Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah syaithon; Karena Sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata bagi kalian". (QS. Al Baqarah [2]: 168)
"Alloh subhanahu wa ta'ala memberikan nikmat kepada mereka dengan memerintahkan mereka untuk makan seluruh apa yang ada dimuka bumi, berupa biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran, dan hewan yang halal. Artinya dihalalkan memakannya, bukan dengan merampas, mencuri, sarana perdagangan yang diharamkan atau dengan cara yang di haramkan serta (yang baik) artinya bukan barang kotor, darah, daging, babi dan laim-lain". (Tafsir Taisir Karim Rohman: 63)
2) Makan dan minum harus diniatkan untuk ta'at kepada Alloh subhanahu wa ta'ala.
3) Mencuci kedua tangan agar bersih dan suci.
4) Hendaklah makan secara bersama-sama atau berjama'ah.
Rouslulloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"فَاجْتَمِعُوْا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهِ يُبَارِكُ لَكُمْ فِيْهِ"

"Berjama'ahlah dalam makanan kalian, niscaya kalian akan diberikan berkah di dalamnya". (HR. Ibnu Majah: 3286)
B. Adab Ketika Makan Dan Minum.
1) Mengucapkan Basmalah (بِسْمِ اللهِ).
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ بِسْمَ اللهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِيَ فِيْ أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
"Apabila salah seorang dari kalian makan, maka ucapkanlah {بِسْمِ اللهِ} dan jika lupa pada waktu awalnya, maka ucapkanlah { بِسْمِ اللهِ فِيْ أِوَّلِهِ وَآخِرِهِ}. (HR. Tirmidzi: 1865)
2) Menggunakan tangan kanan dan makan makanan yang lebih dekat dengan dirinya lebih dahulu.
Umar bin Abi Salamah rodhiallohu anhu berkata:
"كُنْتُ غُلَامًا فِيْ حِجْرِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيْشُ فِيْ الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِيْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :يَا غُلَامُ سَمِّ اللهَ تَعَالَى وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ"
"Dahulu, aku menjadi pembantu di rumah Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam. Dengannya aku pernah merambah piring makanan, lalu Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda kepadaku: "Hai nak! Ucapkan Basmalah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang dekat denganmu". (HR. Bukhori: 5376 dan Muslim: 2022)
3) Hendaklah sisa-sisa makanan yang ada dipiring atau ditangan dibersihkan dengan mulutnya agar tidak tersisa sedikitpun hal yang mengandung barokah. Dan hendaklah makanan-makanan yang jatuh ke tanah, dibersihkan lalu dimakan dengan baik.
Anas bin Malik rodhiallohu anhu berkata:
"إِذَا أَكَلَ طَعَامًا لَعِقَ أَصَابِعَهُ الثَّلَاثَ ،وَقَالَ: إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيَأْخُذْهَا وَلْيُمِطْ عَنْهَا الأَذَى وَلْيَأْكُلْهَا وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ. وَأَمَرَنَا أَنْ نَسْلُتَ القَصْعَةَ .وَقَالَ: إِنَّكُمْ لَا تَدْرُوْنَ فِيْ أَيْ طَعَامِكُمْ البَرَكَةُ"
"Sesungguhnya Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam apabila makan, beliau menjilat tiga jarinya (yang digunakan untuk makan). Beliau bersabda: "Apabila makanan kalian jatuh, ambillah dan cucilah kotorannya, lalu makanlah. Dan jangan biarkan bagian untuk syaithon. Beliau memerintahkan kami untuk membersihkan piring makanan. Beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian tidak tahu, makanan kalian yang mana berbarokah". (HR. Muslim: 2034)
4) Disunnahkan untuk berjama'ah ketika makan.
Sesungguhnya orang-orang berkata: "Ya Rosulalloh, kami makan tetapi tidak kenyang". Rosululloh bertanya: "mungkin kalian saling sendiri-sendiri?". Mereka menjawab: "Ya". Rosululloh bersabda:
"فَاجْتَمِعُوْا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوْا اسْمَ اللهِ يُبَارِكُ لَكُمْ فِيْهِ"
"Berkumpullah kalian ketika makan, dan sebutlah nama Alloh subhanahu wa ta'ala niscaya kalian diberi berkah". Dilarang mencela makanan, jika tidak suka ditinggalkan. (HR. Abu Daud: 3764)
Abu Huroiroh rodhiallohu anhu berkata:
"مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعَامًا قَطُّ إِنْ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرَهَهُ تَرَكَهُ"
"Rosululloh tidak pernah mencela makanan sedikitpun. Jika ia suka, ia memakannya dan jika benci, ia tinggalkan". (HR. Bukhori:Fath Bari 9/547 Muslim: 2064)
5) Dilarang minum sambil berdiri, bernafas / meniupa minuman dan menum langsung dari botol.
Ibnu Abbas rodhiallohu anhuma berkata:
"أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يَتَنَفَّسَ فِيْ الإِنَاءِ"
"Sesungguhnya Nabi sholallohu alaihi wa sallam melarang bernafas pada bejana". (HR. Bukhori: 1/221 dan Muslim: 261)
Abu Sa'id Al-Khudri rodhiallohu anhu berkata:
"نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اخْتِنَاثِ الأَسْقِيَةِ"
"Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam melarang minum dari ujung botol/ teko". (HR. Bukhori: 10/78 dan Muslim: 2023)
C. Adab Selesai Makan Dan Minum.
1) Apabila selesai makan, mengucapkan Hamdalah, diantaranya:
"الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ"
Abu Umamah rodhiallohu anhu berkata:
"أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ :الحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ غَيْرَ مَكْفِيِّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنَي عَنْهُ رَبِّنَا"
"Sesungguhnya Nabi sholallohu alaihi wa sallam apabila menyelesaikan makannya, beliau berdo'a: "Segala puji bagi Alloh yang banyak, baik dan penuh. Pujian yang tidak mencukupi, yang tidak dititipkan dan tidak dibutuhkan oleh Robb kami". (HR. Bukhori: 5458 dan Muslim: 3452)
2) Tida terlalu kenyang dalam makan dan minum
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"الكَافِرُ يَأْكُلُ فِيْ سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ وَ المُؤْمِنُ فِيْ مِعَى وَاحِدٍ"
"Orang kafir makan dalam tujuh usus, sedangkan orang mukmin makan dalam satu usus". (HR. Muslim: 2060)
"المُؤْمِنُ يَشْرَبُ فِيْ مِعَى وَاحِدٍ وَالكَافِرُ يَشْرَبُ فِيْ سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ"
"orang mukmin minum dalam satu usus, sedangkan orang kafir minum dalam tujuh usus". (HR. Muslim: 2063)

http://referensiagama.blogspot.com
Disadur dari: http://nurulilmi.com/maudhui/ahlaq-a-adab/53-ahlaq-a-adab/614-adab-makan-dan-minum.html

1 komentar:

  1. Terimakasih, sangat membantu saya menjawab soal jelaskan pengertian halalan thayyiban brainly. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.

    BalasHapus