Sabtu, 15 Januari 2011

Tafsir Mafatih al-Ghaib karya Fakruddin al-Razi


Tafsir Mafatih al-Ghaib karya Fakruddin al-Razi
by Sariono Sby

PENDAHULUAN

Susunan dan bahasa al-Qur’an merupakan alasan tersendiri mengapa penafsiran dan penggalian terhadap makna ayat-ayatnya justru menjadi tugas umat yang tak pernah berakhir. Hal ini ditopang oleh keyakinan umat Islam bahwa al-Qur’an adalah kitab suci yang akan berlaku abadi sepanjang masa. Oleh karena itu, ia memerlukan interpretasi dan reinterpretasi secara kontinyu mengikuti perkembangan zaman. Jelasnya, selalu dibutuhkan adanya reaktualisasi nilai-nilai al-Qur’an sesuai dengan dinamika al-Qur’an sendiri.
Tafsir, sebagai usaha memahami dan menerangkan maksud dan kandungan al-Qur’an, telah mengalami perkembangan yang cukup bervariasi. Sebagai hasil karya manusia, terjadinya keanekaragaman dalam corak penafsiran adalah hal yang tak dapat dihindarkan. Berbagai faktor dapat menimbulkan keragaman itu : perbedaan kecenderungan, interest, dan motivasi mufassir; perbedaan misi yang diemban; perbedaan kedalaman dan ragam ilmu yang dikuasai, perbedaan masa dan lingkungan yang mengitari; perbedaan situasi dan kondisi yang dihadapi dan sebagainya. Semua ini menimbulkan berbagai corak penarsiran yang kemudian berkembang menjadi aliran tafsir yang bermacam-macam, lengkap dengan metodenya sendiri-sendiri.
Sejak zaman Rasulullah saw, sebenarnya sudah dikenal 2 cara penafsiran, yaitu penafsiran berdasarkan petunjuk wahyu, dan penafsiran berdasarkan ijtihad atau ra'y. Rasulullah saw sendiri sesungguhnya sudah menafsirkan al-Qur’an berdasarkan ijtihad. Akan tetapi, ijtihad Rasullah itu tentunya ditopang oleh wahyu, yaitu akan dikoreksi oleh wahyu Allah sekiranya ijtihad beliau tidak tepat. Oleh karena itu, tidak ada kekhawatiran bahwa penafsiran beliau yang bersifat ra'y akan mengalami penyimpangan.
Di masa sahabat, sumber untuk memahami ayat-ayat al-Qur’an, di samping ayat itu sendiri, juga riwayat dari Nabi dan ijtihad mereka meskipun dalam ruang lingkup yang terbatas. Akan tetapi perlu dicatat bahwa para sahabat sesungguhnya sangat hati-hati. Mereka tidak berani menafsirkan ayat-ayat yang memang tidak mereka ketahui maknanya. Dengan kata lain, mereka tidak berusaha untuk membuat penafsiran berdasarkan ra'y sendiri. Kehati-hatian untuk menafsirkan al-Qur’an berdasarkan ra'y juga tetap dipraktekkan oleh para tabi'in. Mereka tetap konsisten dengan sikap sahabat. Dengan demikian, corak penafsiran ra'y memang belum berkembang pesat sampai pada akhir abad pertama hijriyah.
Pada abad-abad selanjutnya, usaha penafsiran berdasarkan ra'y mulai berkembang, timbul seiring dengan perkembangan Islam di bidang politik yang ditandai dengan meluasnya wilayah-wilayah Islam. Dalam ekspansi ini, umat Islam bertemu dengan berbagai problema yang membutuhkan pemecahan-pemecahan berdasarkan al-Qur’an dan hadis. Di samping itu, umat Islam bertemu pula dengan beraneka macam budaya yang tentunya turut mempengaruhi mereka dalam memahami al-Qur’an. Karena problema-problema yang ditemui tidak selalu tersedia jawabannya secara eksplisit dalam al-Qur’an dan hadis, maka para ulama pun melakukan ijtihad dengan memberikan interpretasi rasional terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Dengan demikian, penafsiran rasional terhadap ayat al-Qur’an adalah hal yang tak terhindarkan sesuai dengan perkembangan hidup dan akal pikiran manusia.
Perkembangan ilmu-ilmu keislaman yang tumbuh sejalan dengan perkembangan dan perluasan Islam, mempengaruhi pula perkembangan corak dan metode tafsir. Setiap mufassir yang memiliki bidang keahlian tertentu cenderung menafsrikan al-Qur’an berdasarkan latar belakang keahlian dan ilmu yang dimilikinya. Muncullah kemudian corak tafsir yang bermacam-macam. Misalnya, tafsir yang bercorak fiqih, filsafat, tasawwuf, keilmuan, kebahasaan, teologis, dan sebagainya.
Salah satu pemikir muslim yang ikut menyumbang khazanah tafsir al-Qur’a>n adalah Fakhruddi>n al-Ra>zi, seorang ilmuwan yang menguasai berbagai bidang keilmuan secara mendalam. Salah satu karya fenomenalnya adalah Mafa>ti>h al-Ghayb sebuah kitab tafsir dengan gaya pembahasan yang berbeda dengan kitab-kitab tafsir sebelumnya, yang dikenal sebagai kitab tafsir yang mempunyai cirri-ciri penafsiran bi al-ra’y. Untuk mengenal lebih jauh biografi Fakruddi>n al-Ra>zi dan karakter, kelebihan dan kekurangan kitab Mafa>ti>h al-Ghayb, kami susun tulisan ini dengan sistematika sebagai berikut.




PEMBAHASAN

A. Biografi Fakruddi>n al-Ra>zi
Fakruddi>n al-Ra>zi adalah salah seorang ulama’ yang terkenal pada abad ke-6 H. dari kalangan ahlu sunnah. Ia dikenal sebagai ulama’ yang banyak melontarkan ide-ide yang dikembangkan oleh Imam Ash’ary dan berpegang pada mahdzab Imam asy-Syafi’i. Dia terkenal di masanya dan bahkan sampai sekarang, dan juga selalu disebut-sebut namanya baik dikalangan mutakallim (Ahli ilmu kalam) dan ahli lughah apalagi dikalangan ahli tafsir. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin ‘Umar bin Husain bin Hasan bin ‘Ali, al-Tami>my, al-Bakry, al-T{abrista>ny, al-Ra>zy, Abu ‘Abdilla>h. Gelarnya adalah Fakhr al-Di>n, ia juga dikenal dengan nama Ibn al-Khat}i>b al-S{a>fi‘iy. Ia lahir pada bulan Ramad{an tahun 544 H. di kota al-Ray (Kota yang terletak di wilayah selatan Iran dan sebelah timur laut Teheran) dan wafat pada hari ‘In, dalam bukunya Wafaya>t al-A‘aya>n, pada mulanya Fakhruddi>n al-Razi hidup dalam kemiskinan, tapi keadaan itu berubah ketika ia menikahkan kedua putranya dengan dua putri dari seorang dokter yang kaya raya. Sepeninggal dokter tersebut, kekayaan itu berpindah ke tangan Fakhruddi>n al-Ra>zi.

Perjalanan Keilmuan Imam Fakhruddi>n al-Ra>zi
Sekian banyak para ulama yang terkenal dan kita kenal, mayoritas mereka itu selalu keluar dari negerinya demi untuk menuntut ilmu agama yang selalu diiringi dengan pengorbanan yang tinggi baik dalam segi harta apalagi jiwa dan raganya, namun semua yang dikorbankan itu terasa manis karena semua perjalanan mereka itu ikhlas} dan selalu dibawah lindungan Allah SWT, seperti Imam al-Ra>zi yang sedang kita bahas ini, beliau juga mengalami perjalanan yang panjang dalam menuntut ilmu. Dari negerinya Al-ray berangkat ke negeri Khurasan, yang mana di Khurasan itu banyak ulama besar yang berasal dari negeri itu. Muh}ammad ibn Muh}ammad Abu Shahbah, dalam bukunya Israiliyyat wa al-Mawd}u>'a>t fi> Kutub al-Tafsir wa al-H}adi>th menuturkan, bahwa dari Khurasan atau lebih dikenal lagi dengan Bukhara, Imam al-Razi melanjutkan perjalanannya ke Iraq, terus ke Syam. Namun lebih banyak waktunya digunakan di Khawarzim untuk belajar memperbanyak ilmunya, kemudian beliau berangkat ke negeri kota Hirah di daerah Afganistan sampai wafat di sana.
Keilmuan Imam Fakhruddi>n al-Ra>zi
Fakhruddi>n al-Ra>zi adalah seorang intelektual muslim yang tersohor dan menguasai banyak disiplin keilmuan. Ia adalah pakar tafsir, fiqh, ushul fiqh, ilmu falak, ilmu alam dan ilmu akal. Karena ketenarannya itulah, ia sering menerima berbagai kunjungan dari para ulama’ yang datang dari berbagai penjuru.
Ia mempelajari ilmu-ilmu diniah dan ‘aqliah sehingga sangat menguasai ilmu logika dan filsafat serta menonjol dalam bidang ilmu kalam. Mengenai ilmu-ilmu tersebut ia telah menulis beberapa kitab, sehingga ia juga dipandang sebagai seorang filosof pada masanya. Dan kitab-kitabnya menjadi rujukan penting bagi mereka yang menamakan dirinya sebagai filosof Islam.
Guru pertamanya adalah ayahnya sendiri D{iya>’ al-Di>n abu al-Qasim Umar al-Razi, atau yang dikenal dengan Khat}i>b al-Ray, ayahnya merupakan salah satu murid dari Abu> Muhammad al-Baghawy. Beliau adalah seorang tokoh, ulama’ dan pemikir yang dikagumi oleh masyarakat al-Ray, terutama dalam bidang sastra, fiqh, ushul fiqh, hadit, teologi dan tasawuf. Selain itu Fakhruddi>n al-Ra>zi belajar ilmu kalam dari al-Majd al-Ji>ly –salah satu murid Imam Ghazaly-, ia juga belajar dari al-Kama>l al-Sam‘a>ny dan beberapa guru lainnya. Selain sebagai seorang intelektual yang sangat produktif, Fakhr al-Di>n al-Ra>zi merupakan seorang da’i yang sangat handal dan kondang. Ia tidak hanya mahir berdakwah dengan berbahasa Arab, tapi juga lihai berdakwah dengan bahasa asing (persia).
B. Karya-karya Fakhruddi>n al-Ra>zi
Fakhruddi>n al-Ra>zi adalah seorang ulama’ besar yang memiliki kualifikasi keilmuan yang sangat luas. Selama hidupnya ia telah menyusun sejumlah karya, baik yang langsung ditulis oleh Fakhruddi>n sendiri atau karya yang ditulis oleh muridnya, hasil dari beberapa kuliah yang pernah disampaikannya.
Para ulama’ berbeda pendapat tentang jumlah buku yang telah dikarang oleh Fakhruddi>n al-Ra>zi. Menurut Abdul Halim Mahmud, selama hidupnya, Fakhruddi>n al-Ra>zi berhasil menyusun lebih dari 200 buah karya ilmiah dalam berbagai ilmu. Sementara Abdul Aziz Madjub menyebutkan bahwa ada 97 judul yang dapat ditemukan, baik dalam bentuk buku, maupun masih dalam bentuk manuskrip. Dari sekian banyak tulisan imam al-Ra>zi ada beberapa karangannya yang banyak dipakai oleh umat dan banyak yang mengambil manfaat dari karangannya tersebut. Diantara karangan Fakhruddi>n al-Ra>zi adalah :
1. Mafa>tih} al-Ghayb (tafsir al-Qur'a>n).
2. Asra>r al-Tanzi>l wa Anwa>r al-Ta'wi>l (tafsir)
3. Ih}ka>m al-Ah}ka>m
4. al-Muh}assal fi> Us}ul al-Fiqh
5. al-Burha>n fi> Qira>'ah al-Qur'a>n
6. Durrah al-Tanzi>l Wa Ghurrat al-Ta'wi>l fi> Ayat al-Mutashabbiha>t
7. Sharh} al-Ishara>t wa al-Tanbiha>t li Ibn Shina
8. Ibt}a>l al-Qiya>s
9. Sharh} al-Qanu>n li Ibn Shina
10. Al-Baya>n wa al-Burha>n fi Raddi 'ala Ahli al-Dhaiqi wa al-Tughya>n
11. Ta'ji>z al-Fala>sifah
12. Risa>lat al-H}udu>th
13. Risa>lat al-Jauhar
14. Kita>b al-Mila>l wa al-Nih}a>l
15. Muh}as}s}alu Afka>r al-Mutaqaddimi>n wa al-Muta'akhkhiri>n min al-H}ukama>' wa al-Mutakallimi>n fi 'Ilm al-Kala>m
16. Sharh} al-Mufas}s}al li> al-Zamakhshari

C. Mengenal Tafsir Mafa>ti>h al-Ghayb
Walaupun Fakhruddi>n al-Razi banyak mendalami masalah-masalah filsafat dan ilmu pengetahuan Yunani, akan tetapi hal itu tidak menghalangi dan tidak menyurutkan perhatiannya terhadap penggalian berbagai macam ilmu pengetahuan dari al-Qur’an. Yang pada akhirnya ia mengerahkan segala kemampuan yang ada dan mengerahkan segenap kehidupannya untuk mempelajari dan mendalami penafsiran al-Qur’an. Dalam hal ini ia berhasil menulis kitab Tafsir al-Kabi>r atau Mafa>ti>h al-Ghayb di periode akhir hidupnya.
Kitab ini merupakan kitab tafsir bi al-ra’yi yang sangat besar dan luas pembahasannya. Kitab ini sudah dicetak berulang kali di berbagai Negara dan sering menjadi bahan kajian umat islam di seluruh penjuru dan merupakan kitab tafsir yang banyak dirujuk oleh para ulama’ dalam menafsirkan a-Qur’an, terutama di kalangan ahli ilmu pengetahuan, ketika mereka berusaha mengungkapkan rahasia kebesaran dan keagungan Tuhan yang tersirat di seluruh alam. Kitab ini dicetak dalam 16 jilid berukuran besar yang terdiri dari 32 juz.
Tafsir al-Kabir ini ternyata bukan berasal dari beliau semuanya akan tetapi ada 2 orang ulama yang menyempurnakan setelah beliau wafat. Itu semua disebabkan karena sebelum tafsir itu sempurna malaikat maut sudah mengambil nyawa beliau. Makanya beliau hanya sempat menafsirkan al-Qur'an sampai surat al-Anbiya>' dan setelah itu dilanjutkan oleh Imam Shihab al-Di>n al-Hauby tahun 639 Hijriyah, di Damashkus, dan setelah itu dilanjutkan oleh Imam Najm al-Din al-Makhzumy al-Qamuly. Pada tahun 727 Hijriyah di mesir.
Ibnu Qahdi Shaibah mengatakan: "Sesungguhnya Fakhruddi>n al-Razi tidaklah menyempurnakan tafsirnya". Ibnu Hajar juga berkomentar tentang ini. Tafsir Imam Fakhruddi>n al-Razi disempurnakan oleh Najm al-Din al-Qamuly.
Dr. Mani’ Abdul Halim Mahmud dalam Mana>hij al-Mufassiri>n mengungkapkan bahwa walaupun tafsir al-Razi disempurnakan oleh ulama setelahnya namun tidak ditemukan perbedaan dalam menafsirkannya karena manhaj dan jalur ketiga ulama ini sama walaupun berbeda zaman. Maka Si pembaca tidak akan bisa membedakan mana yang asli dari Fakhruddi>n al-Razi dan mana yang ditambah oleh ulama yang setelahnya itu. Bahkan dari awal hingga akhir kitab tafsir ini terpola dalam model dan metode yang sama, sehingga sulit sekali untuk membedakan antara yang asli dan yang dilengkapi, serta tidak gampang menentukan batas sebenarnya yang telah ditulis oleh Fakhruddi>n sendiri dan batas yang ditulis oleh orang yang menyempurnakannya.
a. Metode dan Kecenderungan Tafsir Mafa>ti>h al-Ghayb
1. Sumber Penafsiran\
Kitab tafsir Mafa>ti>h} al-Ghayb tergolong tafsi>r bi al-ra’yi/bi al-ijtiha>d, bi al-Dira>yah/ bi al-Ma'qu>l, karena penafsirannya didasarkan atas sumber ijtihad dan pemikiran terhadap tuntutan kaidah bahasa 'ara>b dan kesusastraan, serta teori ilmu pengetahuan. Pendapat in benar adanya, sebagaimana yang telah penulis telusuri dalam karya ini, Fakhruddin al-Razi banyak mengemukakan ijtihadnya mengenai arti yang terkandung dalam ayat-ayat al-Qur’an disertai dengan penukilan dari pendapat-pendapat ulama’ dan fuqaha’ yang lain. Dia memberikan porsi yang teramat luas terhadap gerak pikirannya dalam Tafsir ini. Sehingga penulis dapat mengatakan bahwa Tafsir Mafa>ti>h{ al-Ghayb sebagai tafsir bi al-ra’yi. Tafsir Mafa>ti>h} al-Ghayb dimasukkan dalam kategori kitab tafsir bil al-ra’yi yang terpuji (al-tafsi>r al-mamdu>h).
Dalam menafsirkan ayat demi ayat, Fakhruddi>n al-Ra>zi memberikan porsi yang terbatas untuk Hadis, bahkan ketika ia memaparkan pendapat para fuqaha>’ terkait perdebatan seputar fikih, ia memaparkannya dan mendebatnya tanpa menjadikan Hadis sebagai dasar pijak.
Ini adalah salah satu kitab tafsir bi al-ra’yi yang paling komprehensif, karena menjelaskan seluruh ayat al-Qur’an. Sang pengarang terlihat berusaha menangkap substansi (ruh) makna yang terkandung dalam teks al-Qur’an. Muhsin Abdul Hamid menegaskan: “Dia (Al-Ra>zi) untuk menggapai tujuan (tafsir)-nya, yaitu menetapkan keistimewaan akal dan ilmu di hadapan al-Qur’an, membersihkan dari kerancuan fikiran dan kedangkalan akal, serta menegaskan kebenaran riwayat (teks) dengan kedalaman fikiran”.
Contoh penafsiran bi al-ra’yi Fakhruddin al-Razi dalam karyanya adalah surat al-Baqarah ayat 222 yang berkenaan dengan haid, Allah swt berfirman :
ويسئلونك عن المحيض قل هو أذى فاعتزلوا النساء فى المحيض ولا تقربوهن حتى يطهرن فإذا تطهرن فأتوهن من حيث أمركم الله إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين.(222)
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah: 222)
Al-Razi membedakan antara kata “al-mah{i>d{“ yang pertama dan yang kedua. Kata yang pertama berate “al-h{aid{“ sedangkan yang kedua bermakna tempat haid. Kalau kata yang pertama dan yang kedua bermakna sama, maka menurut al-Razi, itu artinya kita harus menjauhi wanita selama dia dalam masa haid. Tetapi kalau kita membedakan makna yang pertama dengan yang kedua, maka artinya yang dijauhi adalah tempat haidnya (farj) untuk disetubuhi dan tetap bergaul dengan wanita yang sedang haid.
Meskipun tafsir al-Razi dianggap oleh sebagian besar ulama’ sebagai contoh yang sempurna dari corak tafsir bi al-ra’yi, namun hal itu tidaklah berarti bahwa dalam tafsir ini tidak didapatkan dasar-dasar riwayat atau manqu>l. sesungguhnya setiap pengamat tafsir al-Razi dapat menemukan bahwa di dalamnya dipenuhi dengan pengungkapan riwayat-riwayat yang diambil dari mufassir-mufassir pendahulunya. Hanya saja al-Razi tidak begitu saja menerima riwayat-riwayat tersebut tanpa kritik. Dalam banyak hal, al-Razi memberikan gantahan dan penentangan. Riwayat yang tidak ditentangnya adalah apabila sesuai dengan al-Qur’an sendiri dan hadis-hadis Nabi yang s{ah{i>h{, seperti pernyataanya yang dikutip oleh Muni’ Abdul Halim Mahmud:
لقد اختبرت الطريق الكلامية والمناهج الفلسفية.
2. Cara Penjelasan
Adapun cara penjelasannya, kitab ini bisa dikategorikan sebagai kitab tafsi>r muqa>rin, karena Fakhruddi>n al-Ra>zi dalam penafsirannya sering mengkomparasikan pendapatnya atau pendapat seorang ulama dengan pendapat ulama' lainnya. Nama beberapa ulama' –selain sahabat dan tabi'in- dalam berbagai disiplin ilmu yang sering disebutkan pendapatnya dan dikomparasikan antara lain adalah: al-Sha>fi‘i, Abu> Hani>fah, Malik, Ahmad bin Hambal, al-Ash‘ari, al-Ghaza>li, kelompok Mu‘tazilah dan Ash‘ariyah, Hasan al-Bas}ri, al-Zamakhshari, al-Farra>', Ibnu Kathi>r, ‘Ashim dan lain-lain.
Seperti ketika membahas tentang ta’awudh, al-Razi mengkomparasikan beberapa pendapat, bahwa sebagian besar ulama’ sesungguhnya mereka sepakat membaca ta’awudh ( أعوذ بالله من الشيطان الرجيم ) sebelum membaca الفاتحة . tetapi-lanjut al-Razi, Daud al-Isfahany mengatakan bahwa itu dibaca setelah الفاتحة (sebelum ayat lain). Demikian juga pendapat dalam salah satu riwayat dari Ibn Sirri>n. Di sini al-Razi menghadirkan riwayat dari Jabir:
أن النبي ص.م حين افتتح الصلاة قال: الله أكبر كبيرا ثلاث مرات, والحمد لله كثيرا ثلاث مرات, و سبحان الله وأصيلا ثلاث مرات , ثم قال: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم من همزه ونفخه ونفثه.
Selanjutnya al-Razi memperjelas status membaca ta’awudh dengan surat an-Nahl ayat 98, Allah swt berfirman :
فإذا قرأت القران فاستعذ بالله من الشيطان الرحيم (النحل : 98)
“Apabila kamu membaca al-Qur’an, maka hendaklah kamu meminta perlindungan dari Allah dari syetan yang terkutuk”. (Q.S An-Nahl: 98)
Kemudian Fakhruddi>n al-Ra>zi juga menggunakan pendekatan dengan mengkomparasikan ayat-ayat al-Qur’an yang berbicara tentang masalah yang sama sekalipun redaksinya berbeda atau redaksinya mirip tetapi kandungannya berlainan.
3. Keluasan Penjelasan
Ditinjau dari segi keluasan penjelasan, tafsir Mafa>ti>h al-Ghayb bisa di kategorikan sebagai kitab tafsir yang sangat luas penjelasannya dan mendetail/rinci (it}na>by/tafshili). Bahkan mungkin bisa dikatakan “terlalu luas” untuk ukuran kitab tafsir. Karena dalam kitab tersebut terdapat berbagai pembahasan mulai kebahasaan, sastra, fikih, ilmu kalam, filsafat, ilmu eksakta, fisika, falak dan lain-lain.
Ketika penulis mencermati kitab tafsir ini, penulis mendapatkan penafsiran yang begitu luas, satu ayat dengan 3-7 masa>il dan satu surat dijelaskan dengan 8-10 fas{l, tentulah ini cukup menggambarkan keluasan pembahasan dalam penafsiran kitab Mafa>ti>h{ al-Ghayb sehingga –menurut hemat penulis- sangatlah pantas kitab tafsir ini dikategorikan sebagai kitab tafsir dengan metode itnaby/tafs{ili.
4. Sasaran dan Tertib Ayat yang Ditafsirkan
Tafsir Mafa>ti>h al-Ghayb disusun oleh Fakhrudd>n al-Ra>zi secara berurutan ayat demi ayat dan surat demi surat, semuanya sesuai dengan urutan yang ada dalam mushaf, dimulai dari penafsiran terhadap surat الفاتحة, البقرة dan seterusnya sampai الناس. Karena disusun secara berurutan ayat demi ayat maka kitab tersebut dikategorikan tahli>ly. Dan karena disusun berurutan surat demi surat maka kitab tersebut bisa dikategorikan mushafy.
5. Kecenderungan
Meskipun dalam tafsirnya ia membahas berbagai hal dalam berbagai bidang, ada beberapa pembahasan yang mendapatkan porsi cukup besar jika dibandingkan dengan pembahasan dalam masalah lain. Pembahasan yang mendapatkan porsi cukup besar tersebut adalah pembahasan tentang filsafat, ilmu kalam, dan ilmu alam semisal astronomi geografi dan lainnya. Hal ini menyebabkan Tafsir Mafa>ti>h al-Ghayb dikategorikan sebagai tafsir 'as}ri/ ilmi/al-I’tiqad dan falsafi.
Sebagai penganut ilmu kalam aliran Ash‘ari, ia sering menghadirkan perdebatan kelompoknya dengan kelompok Mu‘tazilah, ia menghadirkan perdebatan tersebut dengan tujuan mengungkapkan kelemahan argumen-argumen kelompok Mu‘tazilah. Ia menentang keras dan membantahnya dengan segala kemampuan yang ada. Hanya saja, Fakhruddi>n al-Ra>zi dalam perdebatan-perdebatan tersebut, acap kali tidak memberikan bantahan yang seimbang dengan argumen-argumen Mu‘tazilah yang ia paparkan.
Kalau kita membaca pembahasan filsafat dan ilmu kalam kitab tersebut, kita akan mampu menangkap jati diri Fakhruddi>n al-Ra>zi sebagai seorang filusuf handal dan sebagai ulama ilmu kalam yang banyak terpengaruh oleh tokoh-tokoh besar semisal al-Ghaza>li, al-Juwaini dan al-Ba>qilla>ni.
Selanjutnya, dalam menafsirkan ayat-ayat kauniyyah, Fakhruddi>n selalu berusaha mengungkapkan kebesaran Tuhan, sebagaimana yang tertulis dalam al-Qur’an sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada, karena dominannya pembahasan pada permasalahan ini, Tafsi>r al-Kabi>r sering dipandang sebagai ensiklopedi ilmiah tentang ilmu-ilmu eksakta dan ilmu alam. Hal ini adalah corak baru di luar kebiasaan para mufassir pada masa itu. Sehingga sebagian ulama’ telah menyebut Fakhruddi>n al-Ra>zi sebagai pelopor penafsiran bercorak ilmi.
Sedangkan ditinjau dari segi bahasa dan sastra yang ditonjolkan, Tafsir Mafa>ti>h al-Ghaib ini dikategorikan sebagai kitab tafsir bercorak adabi/lughawi. Jika kita membaca kitab tafsir karya Fakhruddi>n al-Razi ini, pada bagian awal-awal penafsiran ayat kita akan menemukan pemaparan penafsiran dengan kaidah dan pilihan bahasa yang tinggi. Beliau banyak melibatkan ilmu balaghah dalam mengungkap maksud ayat-ayat yang ditafsirkannya. Hal ini memanglah wajar, karena Imam al-Ra>zi adalah salah satu ulama’ tafsir yang sangat dalam ilmunya dalam balaghah dan mantiq. Beliau tidak pernah melewatkan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan gramatika dan sastra.
Misalnya ketika Fakhruddin al-Razi menafsirkan ayat pertama surat al-Fatihah بسم الله الرحمن الرحيم ) ), beliau menggunakan 54 halaman, dimana penafsiran tersebut tidak lepas dari pembahasan teks dengan menggunakan kaidah-kaidah bahasa seperti ilmu nahwu, sharaf dan balaghahnya-tidak terkecuali, juga untuk pembahasan dari segi keilmuan yang lain. Untuk keseluruhan surat al-Fatihah, al-Razi menghabiskan 199 halaman. Hal ini membuktikan betapa dalamnya ilmu balaghah-gramatika dan sastra yang dimiliki al-Razi.

b. Keistimewaan Tafsir Mafa>ti>h al-Ghayb
Dari sekian banyak ulama yang meneliti tentang tafsirnya Al-Razi, maka ditemukanlah beberapa keistimewaan yang terdapat dalam tafsirnya antara lain:
1) Dia sangat mengutamakan tantang munasabah (korelasi) surat dan ayat dengan keilmuan yang berkembang. Bahkan tak jarang ia menyebutkan lebih dari satu muna>sabah untuk satu ayat tertentu atau surat tertentu.
2) Dia bisa menghubungkan tafsir itu dengan ilmu riyad}iyah (matematika) dan falsafah, serta ilmu-ilmu lain yang dianggap baru di kalangan agama pada masanya.
3) Dia bisa menjelaskan tentang akidah yang yang berbeda dan bisa mencocokkan di mana perbedaan itu.
4) Dia mengemukakan tentang balaghah al-Qu'an dan menjelaskan beberapa kaidah usul.

c. Kritik terhadap Tafsir Mafa>ti>h al-Ghayb
Kitab ini juga tidak luput dari kritik para ulama’ dari zaman dulu sampai sekarang. Beberapa kritik tersebut antara lain:
1. Fakhruddin al-Ra>zi terlalu banyak mengumpulkan masalah dan pembahasan dalam tafsirnya, sampai pembahasan yang tidak bersangkut-paut dengan ayat atau surat yang ditafsirkan pun ia sebutkan. Bahkan lebih tegas lagi, beberapa ulama’ mengatakan bahwa “di dalamnya terdapat segala sesuatu kecuali tafsir.”
2. Dalam tafsir tesebut, ia terlalu banyak mencantumkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan tafsir, secara berlebihan.
3. At-Tufi (w. 716 H/1316 M.) mengatakan bahwa banyak kekurangan yang ditemukan dalam kitab Tafsi>r al-Kabi>r.
4. Rasyid Ridha dalam tafsir al-Mannar banyak melontarkan kritikan terhadap cara penafsiran ayat al-Qur’an yang dilakukan Fakhruddin, diantaranya Fakhruddin al-Razi adalah seorang ahli tafsir yang sangat sedikit pengetahuannya tentang sunnah, pendapat para sahabat, tabi’in dan pendapat tokoh-tokoh salaf. Akan tetapi penulis kurang setuju dengan pendapat ini karena sedikitnya sunnah Rasulullah saw atau pendapat sahabat yang dipakai al-Razi bukan karena sedikit pengetahuannya, akan tetapi karena luasnya ra’yu yang dia gunakan sehingga ada kesan sunnah yang digunakan hanya sedikit sekali.
Diantara beberapa kritikan yang menghujat metode yang dilakukan oleh al-Razi ini sebenarnya telah diketahui oleh al-Razi sendiri ketika masih hidup. Bahkan ia pernah mengatakan,
“Kalau engkau menghayati kandungan yang ada dalam al-Qur’an secara cermat dan benar, maka engkau nanti akan yakin bahwa pendapat yang menghujat metode yang saya lakukan adalah pendapat yang salah”.

Menurut Fakhruddi>n al-Ra>zi, metode yang ia lakukan itu lebih baik daripada menfsirkan al-Qur’an dengan hanya berkutat pada pembahasan gramatika dan sastra suatu ayat.

PENUTUP

Dari uraian-uraian yang telah dibahas di atas , maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal :
1. Kitab tafsir Mafa>ti>h al-Ghaib karya Fakhruddin al-Ra>zi ini adalah termasuk kitab al-tafsi>r bi al-ra’yi al-mah}mu>d/al-mamdu>h (yang diperkenankan) dengan ukuran yang besar dan mempunyai ciri khas pembahasan yang luas.
2. Metode Tafsir Fakhruddin al-Razi (Mafa>tih} al-Ghayb), bila ditinjau dari segi:
a. Sumber penafsirannya: termasuk tafsir bi al-Ra'yi/ bi al-ijtihad/bi al-Dira>yah/ bi al-Ma'qu>l.
b. Cara penjelasannya terhadap tafsiran ayat-ayat al-Qur'a>n: termasuk tafsir Muqa>rin/ komparasi.
c. Keluasan penjelasan tafsirnya: termasuk tafsir It}nabi/tafshily.
d. Sasaran dan tertib ayat-ayat yang ditafsirkan: termasuk tafsi>r tah}lily.
3. Ditinjau dari segi kecenderungan/aliran penafsiran, kitab tafsir Mafa>tih} al-Ghayb ini termasuk kategori kitaf tafsir ilmi/’ashri, al-I’tiqad, falsafi dan lughawi/adabi.
4. Meskipun dalam beberapa segi tafsir ini mendapatkan kritikan dari beberapa tokoh namun tafsir Kitab tafsir Mafa>ti>h al-Ghayb karya Fakhruddi>n al-Ra>zi ini adalah karya sangat bermanfaat dan sering menjadi rujukan bagi para ilmuwan yang ingin mengkaji ilmu alam, filsafat dan ilmu kalam.







5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Masha Allah dosenku sukran jazakllah

    BalasHapus
  3. itu 16 jilid 32 juz? mksdnya gmn yaa ustadz

    BalasHapus
  4. ARE YOU IN NEED OF A PROFESSIONAL HACKER?(CATCHING A CHEATING SPOUSE, RECOVERY OF LOST FUNDS, WEBSITE HACK...)
    High prolific information and Priviledges comes rare as i would be sharing with you magnificent insight you wish you heard years before now. As it's been understood that what people don't see, they will never know.
    Welcome to the Global KOS hacking agency where every request on hacking related issues are met within a short period of time.
    If your shoe fits in any of the requested services below, you will be assigned to a designated professional hacker who is systematically known for operating on a dark web V-link protocol.
    The manual operation of this hackers is to potentially deploy a distinguished hacking techniques to penetrating computers and various type of database system to meet your request. Penetration of computing systems are achieved using software tools like Ransomeware, SQL/Keylogger injection. botnet, trojan and DDOS attacks.
    Providing value added services to clients as a hacker has been our sustaining goal.
    Are you faced with cyber challenges like
    ● Hacking into the mobile phone of a cheating spouse.✅ This type of hack helps you track every move of your cheater as we are bent on helping you gain full remote access into the cheater's mobile phone using a trojan clone cracking system to penetrate their social media platforms like Facebook, whatsapp, snapchat etc.
    ●Recovery of lost funds:✅.It saddens our mind when client expresses annoyance or dissatisfaction of unethical behaviours of scammers.
    with a diverse intercall XX breacher software enables you track the data location of a scammer. Extracting every informations on the con database, every requested information required by the Global KOS would be used to tracking every transaction, time and location of the scammer using this systematic courier tracking base method.
    ●Credit Score Upgrade:✅Due to our transformed changes on Equifax tracking , upgrading of credit score are backed by our cyber tech breaching licence, This hacking process drastically generates you an undestructive higher credit score which correlates to a higher level of creditworthiness. The time frame for upgrading a credit score requires eighteen(18) hours
    ● BITCOIN GENERATOR:✅ (Higher job profile). This involves using the ANTPOOL Sysytem drifting a specialized hardware and software implementing tool in slot even-algorithms to incentivize more coins into your wallet which in turn generates more coins exponentially like a dream at specified intervals.
    Other suberb services rendered by the globalkos are
    • Email hacks📲
    • Hacking of websites.📲
    • Uber free payment hacks.📲
    • website hack.📲
    Our strength is based on the ability to help you fix cyber problems by bringing together active cyber hacking professionals in the GlobalkOS to work with.
    For more inquiries and prolific Hacking services visit
    Clarksoncoleman(at)gmail • com.
    Theglobalkos(at)gmail •com.
    ©Global KOS™
    2030.

    BalasHapus