Alqur'an : Hudan Li An Naas

Alqur'an : Hudan Li An Naas
by Sariono Sby

PENDAHULUAN

Al -Quran adalah kitab suci yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi manusia. Tidak di turunkan hanya untuk satu ummat atau untuk suatu abad, tetapi untuk seluruh ummat manusia dan untuk sepanjang masa.Di dalamnya terkumpul wahyu ilahi yang tak pemah surut kehebatan dan keagungannya seiring dinamika kehidupan manusia.

Mu'jizat ini adalah untuk seluruh masa dan bangsa, yang datang setelah akal dan kecerdasan manusia sudah lebih tinggi dari pada zaman purbakala yang telah dilaluinya itu. Tegasnya, dahulu mu'jizat untuk dilihat mata sekarang mu'jizat al-Qur'an untuk dilihat akal. Akal dari seluruh manusia

Karena keagungan al-Qur'an itulah , penulis ingin sedikit urun rembug untuk menyikapi keagungannya dengan mengkaji tentang " Al-Qur'an sebagai Hudan li al-Nas " yang mana kajiannya meliputi:
1. Al-Qur'an mu'jizat terbesar
2. Macam-macam hidayah dan bukti-bukti memperoleh hidayah
3. Cara-cara memperoleh hidayah dan do'anya
PEMBAHASAN

Al.-Quran Mu'jizat Terbesar

Al-Quran secara harfiah adalah "bacaan sempuma", suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Quran Al-Karim, bacaan sempurna lagi mulia itu.

Tiada bacaan semacam Al-Quran yang di baca oleh ratusan juta orang yang tidak mengerti artinya dan tidak dapat menulis aksaranya-Bahkan di hafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak anak. Tiada bacaan melebihi Al-Quran dalam perhatian yang di perolehnya, bukan saja sejarahnya secara urnum, tetapi ayat demi ayat, baik dari segi masa, musim dan saat turunnya, sampai kepada kepada sebab sebab serta waktu turunnya.

Tiada bacaan seperti al-Quran yang di pelajari bukan hanya susunan redaksi dan kosa katanya, tetapi juga kandungan yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang di timbulkannya. Semua di tuangkan dalam jutaan jilid buku, generasi demi generasi. Kemudian apa yang di tuangkan dari sumber yang tak pernah kering itu, berbeda beda sesuai dengan perbedaan kemampuan dan kecenderungan mereka, namun semua mengandung kebenaran. Al-Quran layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda sesuai dengan sudut pandang masing masing.

Tiada bacaan seperti al-Quran yang di atur tata caranya, mana yang di pendekkan, dipanjangkan, dipertebal atau di perhalus ucapannya, di mana tempat yang terlarang atau boleh, atau harus memulai dan berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, sampai pada etika membacanya.
Jumlah huruf 323.015 begitui seimbang dengan kosa katanya yang berjumlah 77.439, begitu juga antara kata dengan padanannya ataupun kata dengan lawan katanya. Kata hayat dengan antonimnya maut masing masing berjumlah 145 kali, akhirat dan kata dunia terulang 115 kali, malaikat terulang 88 kali sebanyak kata setan, thuma'ninah terulang 13 kali sebanyak kata dhayyiq, panas terulang 4 kali sebanyak kata dingin.

Kata infaq terulang sebanyak kata dampaknya yaitu ridha masing masing 73 kali, kikir sama dengan akibatnya yaitu penyesalan masing masing 12 kali, zakat sama dengan berkah masing masing 32 kali, dan keseimbangan al-Qur'an yang begitu memukau ketika kata yaum (hari) di sebut 365 kali dan syahr (bulan) terulang 12 kali, sejumlah dengan hari dan bulan dalam satu tahun.

Adakah suatu bacaan ciptaan makhluk seperti itu? Al-Qur'an menantang :
@è% ÈûÈõ©9 ÏMyèyJtGô_$# ߧRM}$# `Éfø9$#ur #’n?tã br& (#qè?ù'tƒ È@÷VÏJÎ/ #x‹»yd Èb#uäöà)ø9$# Ÿw tbqè?ù'tƒ ¾Ï&Î#÷WÏJÎ/ öqs9ur šc%x. öNåkÝÕ÷èt/ <Ù÷èt7Ï9 #ZŽÎgsß ÇÑÑÈ
Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".(Al-Isra': 88)

Meskipun Allah telah memberikan jaminan atas penjaggaa-Nya terhadap al-Qur'an, tetapi ia juga di nukil secara mutawatir. Artinya, meskipun pembukuannya baru setelah nabi wafat, namun periwatannya begitu selektif,
sehingga mustahil orang akan memalsukan al-Qur'an. Sir William Mu'in berkata: “There is probably in the world no other work which has remained twelve centuries with so pure a test” Artinya, Barang kali tak ada kitab satu pun di dunia ini, yang kemurnian isinya dapat terpelihara sampai dua belas abad kecuali al-Qur'an. Apalagi sampai saat ini teknologi semakin menjamin kemumiannya.

Macam Macam Hidayah Dan Bukti Buktinya
Al-Quran adalah kitab yang oleh Rasulullah di nyatakan sebagai: "Ma'dubatullah (Hidangan Allah).Hidangan ini membantu manusia untuk memperdalam pemahaman dan penghayatan tentang islam dan merupakan pelita bagi ummat islam dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Kitab suci ini memperkenalkan dirinya sebagai hudan li al-nas (petunjuk bagi seluruh ummat manusia) yaitu hamba hamba Allah yang beriman,
membenarkan dan mengikuti petunjukNya
ãöky­ tb$ŸÒtBu‘ ü“Ï%©!$# tAÌ“Ré& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# ”W‰èd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3“y‰ßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 `yJsù y‰Íky­ ãNä3YÏB tök¤¶9$# çmôJÝÁuŠù=sù ( `tBur tb$Ÿ2 $³ÒƒÍsD ÷rr& 4’n?tã 9xÿy™ ×o£‰Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 3 ߉ƒÌãƒ ª!$# ãNà6Î/ tó¡ãŠø9$# Ÿwur ߉ƒÌãƒ ãNà6Î/ uŽô£ãèø9$# (#qè=ÏJò6çGÏ9ur no£‰Ïèø9$# (#rçŽÉi9x6çGÏ9ur ©!$# 4†n?tã $tB öNä31y‰yd öNà6¯=yès9ur šcrãä3ô±n@ ÇÊÑÎÈ
هدى للناس : هذا مدح للقرآن الذي أنزله الله هدى لقلوب العباد ممن آمن به وصدقه واتبعه
Hudan li al-nas: Petunjuk untuk hati para hamba yang beriman kepada Allah,
membenarkan dan mengikuti petunjukNya.

Macam macam hidayah :
· Hidayah Wijdan atau al-Ilham al-Fitry, potensi naluri yang Allah SWT tanamkan pada manusia untuk bisa mempertahankan kehidupannya. Hidayah ini bersifat bawaan (potensi naluria/insting) yang diperoleh manusia sejak dilahirkan. Anak merasa butuh untuk makan dan minum. Jika orang tuanya lupa memberinya, ia menangis minta makan atau minum. Hidayah ini juga diberikan kepada semua hewan.
· Hidayah Hawasy, yaitu kemampuan inderawi, seperti kemampuan merasakan manis, pahit, panas, dingin dan lain lain. Kedua hidayah tersebut dimiliki oleh manusia dan binatang
· Hidayah 'Aqli, yaitu Hidayah intelektual atau kemampuan berpikir, kemampuan untuk memahami fenomena, memberikan persepsi, memberikan makna pada realita yang tertangkap oleh indera
$tBur šc%x. C§øÿuZÏ9 br& šÆÏB÷sè? žwÎ) ÈbøŒÎ*Î/ «!$# 4 ã@yèøgs†ur š[ô_Íh9$# ’n?tã šúïÏ%©!$# Ÿw tbqè=É)÷ètƒ ÇÊÉÉÈ È@è% (#rãÝàR$# #sŒ$tB ’Îû ÅVºuq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur 4 $tBur ÓÍ_øóè? àM»tƒFy$# â‘ä‹–Y9$#ur `tã 7Qöqs% žw tbqãZÏB÷sムÇÊÉÊÈ
Dan tidak seorang pun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang orang yang tidak mempergunakan akalnya.K.atakanlah: Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang yang memberi peringatan bagi orang orang yang tidak beriman. (QS. Yunus : 100-101)
Ayat tersebut sebagai isyarat, pengainatan dan penglihatan dengan bantuan penalaran yang benar (akal-logika) untuk mendapatkan pengetahuan. Hidayah ini diberikan Allah kepada manusia dan malaikat. Sedangkan bentuk konkret hidayah aqly yang diberkan kepada malaikat hanya Allah yang tahu. Cukup dengan mendapatkan hidayah ini, Malaikat telah tunduk dan patuh kepada Allah, karena dengan hidayah aqly yang jernih setiap makhluk sbenarnya sudah tahu bahwa dibalik semua yang ada di langit dan bumi ini adala Allah.

· Hidayah Ad-Din, Hidayah agama yaitu berupa petunjuk-petunjuk ajaran agama, fungsinya untuk membantu keterbatasan akal. Agama berfungsi memberikan arahan-arahan yang mampu melampaui keterbatasan akal manusia.
¨bÎ) $oYø‹n=tã 3“y‰ßgù=s9 ÇÊËÈ
Sesungguhnya ke-wajiban kamilah memberi petunjuk (QS. Al-Lail, 92:12).
Empat macam hidayah di atas mempunyai pertalian yang tak bisa di pisahkan dalam diri manusia, saling berhubungan dan mempunyai keterkaitan. Jika setiap manusia memahami dan merasakannya maka hidayah Allah akan meliputi jiwa raganya. Allah menuntun setiap mahluk termasuk manusia kepada apa yang perlu di milikinya dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
A$s% $uZš/u‘ ü“Ï%©!$# 4‘sÜôãr& ¨@ä. >äóÓx« ¼çms)ù=yz §NèO 3“y‰yd ÇÎÉÈ
Tuhan kami adalah (Tuhan) yang telah memberikan kepada setiap sesuatu betuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk (QS. Taha: 50).
ËxÎm7y™ zOó™$# y7În/u‘ ’n?ôãF{$# ÇÊÈ “Ï%©!$# t,n=y{ 3“§q|¡sù ÇËÈ “Ï%©!$#ur u‘£‰s% 3“y‰ygsù ÇÌÈ
Sucikanlah nama Tuhanmu yang maha tinggi. Yang menciptakan dan menyempumakan (penciptaannya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk(QS. Al-A'la: 1-3 )

Dialah yang memberi hidayah anak ayam memakan benih ketika baru saja menetas, atau lebah untuk membuat sarang dalam bentuk segi enam, karena bentuk tersebut lebih sesuai dengan bentuk badan dan kondisinya.
Petunjuk tingkat pertama (naluri) terbatas pada penciptaan dorongan untuk mencari hal hal yang dibutuhkan. Naluri tidak mampu mencapai apapun yang berada di luar tubuh pemilik naluri itu. Nah, pada saat datang kebutuhannya untuk mencapai sesuatu yang berada di luar dirinya, sekali lagi manusia membutuhkan petunjuk dan kali ini Allah menganugerahkan petunjuk-Nya berupa panca indra.
Namun, betapapun tajam dan pekanya kemampuan indra manusia, seringkali hasil yang di perolehnya tidak menggambarkan hakikat yang sebenamya. Betapapun tajamnya mata seseorang, ia akan melihat tongkat yang lurus menjadi bengkok di dalam air.
Yang meluruskan kesalahan panca indra adalah petunjuk Allah yang ketiga yakni akal. Akal yang mengkoordinir semua informasi yang di peroleh indra kemudian membuat kesimpulan kesimpulan yang sedikit atau banyak dapat berbeda dengan hasil informasi indra. Tetapi walau petunjuk akal sangat penting dan berharga, namun ternyata ia hanya berfungsi dalam batas batas tertentu dan tidak mampu menuntun manusia keluar jangkauan fisika. Bidang operasinya adalah bidang alam nyata dan dalam bidang ini pun tidak jarang manusia terpedaya oleh kesimpulan kesimpulan akal sehingga akal tidak merupakan jaminan menyangkut seluruh kebenaran yang di dambakan. “Logika adalah satu
ilmu yang di rumuskan oleh aristoteles yang bertujuan memelihara seseorang agar tidak terjerumus ke dalam kesalahan. Namun temyata ilmu tidak mampu memelihara perumusnya - apalagi orang lain dari kesalahan – kesalahan”. Demikian tulis sheikh Abdul Halim Mahmud, mantan guru besar dan pemimpin tertinggi al-Azhar. Akal dapat di ibaratkan sebagai pelampung, ia dapat menyelamatkan seseorang yang tak pandai berenang dari kehanyutan di kolam renang, atau bahkan di tengah laut yang tenang. Tetapi ombak dan gelombang telah membahana, atau datang bertubi tubi setinggi gunung, maka ketika itu yang pandai dan. yang tak pandai berenang keadaannya akan sama. Ketika itu mereka semua tidak hanya membutuhkan pelampung, tetapi sesuatu yang melebihi pelampung. Karena itu, manusia memerlukan petunjuk yang melebihi petunjuk akal, sekaligus meluruskan kekeliruan dalam'bidang bidang tertentu. Petunjuk yang di maksud adalah petunjuk agama (hidayah agama).
$tRω÷d$# xÞºuŽÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ xÞºuŽÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgø‹n=tã ÎŽöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgø‹n=tæ Ÿwur tûüÏj9!$žÒ9$# ÇÐÈ

Tunjukilah kami jalanyang lurus. (yaitu) jalan orang orang yang telah engkau
anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan
bukan pula jalan yang sesat.

Permohonan seorang hamba pada ayat di atas adalah lebih spesifik untuk memohon hidayah paripurna yaitu hidayah al-din (hidayah agama), dimana seorang hamba selalu eksis dalam agamanya dan menyatakan kesungguhan berbakti kepada Allah sambil tetap bermohon pertolongan dari-Nya. Eksis berada dalam hidayah agama adalah kebutuhan yang paling diprioritaskan, tentunya tanpa menafikan hidayah lainnya, karena hidayah agamalah yang selalu di utamakan permohonannya oleh para nabi dan para kekasih Allah. Sedangkan ciri utama orang yang mendapatkannya adalah siapa saja yang telah mencocoki
dengan apa yang telah di anugerahkan Allah kepada para nabi, shiddiqun (orang
orang yang benar), syuhada', maka telah mencocoki agama islam.

Ada 2 macam hidayah Ad-Din

a. Hidayah Dilalah, yaitu petunjuk2 hidup yang tennaktub dalam kitab suci Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Hidayah agama disini berada dalam konteks sebuah ilmu yang bisa diakses oleh siapapun (baik muslim atau kafir) melalui proses belajar, dengan petunjuk- petunjuk keilmuan yang melalui akal dan alat indera. Allah SWT akan memberikan hidayah dilalah kepada semua manusia yang mau memperlajari ajaran-ajaran-Nya yang termaktub dalam kitab suci-Nya. Karena itu, tidak ada alasan bagi kita untuk mengatakan bahwa saya belum mendapat hidayah, padahal Allah SWT telah menyediakan hidayah itu dalam kita suci-Nya.
b. Hidayah Taufiq, yaitu suatu kekuatan yang Allah SWT berikan pada manusia untuk mengamalkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah diketahuinya. Dengan kata lain, hidayah taufiq adalah hidayali dilalah yang kita amalkan. Hidayah taufiq merupakan hidayah yang sangat mahal, tetapi Allah berjanji kepada manusia akan memberikan hidayah-Nya kepada orang-orang yang sungguh-sungguh berjuang di jalan-Nya, berjuang untuk konsisten taat pada aturan-Nya di dalam mencapai tujuannya.

z`ƒÏ%©!$#ur (#r߉yg»y_ $uZŠÏù öNåk¨]tƒÏ‰öks]s9 $uZn=ç7ß™ 4 ¨bÎ)ur ©!$# yìyJs9 tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÏÒÈ
Dan orang orang, yang berjihad untuk keridoan Kami, benar benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar benar beserta orang-orang yang berbuat baik (QS. Al-Ankabuut 29 : 69).
Hidayah taufiq hanya merupakan hak prerogatif Allah. Dia memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya:
y7¨RÎ) Ÿw “ωöksE ô`tB |Mö6t7ômr& £`Å3»s9ur ©!$# “ωöku‰ `tB âä!$t±o„ 4 uqèdur ãNn=÷ær& šúïωtFôgßJø9$$Î/ ÇÎÏÈ
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakiNya, dan Allah lebih mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk.(QS. Al-Qashash, 28:56 ).
Dalam tafsir al-Tabary dijelaskan bahwa Ayat ini turun karena Abu talib enggan memenuhi ajakan Nabi untuk beriman kepada Allah, dia lebih mempertahankan untuk tetap atas agama Abd al-Mutalib karena malu terhadap pimpinan pimpinan quraish yang saat itu mengelilinginya sedang ia dalam keadaan sakarat al-maut. Akhirnya ia meniggal dunia dalam keadaan tidak Islam. Setelah peristiwa tersebut Allah menurunkan ayat di atas. Lihat penjelasan hadis di bawah ini ;
حدثنا أبو كُرَيب والحسين بن عليّ الصُّدائي، قالا ثنا الوليد بن القاسم، عن يزيد بن كيسان، عن أبي حازم، عن أبي هريرة، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لعمه عند الموت: "قُلْ لا إِلَهَ إِلا الله أَشْهَد لَكَ بِها يَوْمَ القِيامَةِ" قال: لولا أن تعيرني قريش لأقررت عينك، فأنزل الله:( إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ ) ... الآية.
حدثنا أحمد بن عبد الرحمن بن وهب، قال: ثني عمي عبد الله بن وهب، قال: ثني يونس، عن الزهري قال: ثني سعيد بن المسيب، عن أبيه، قال: لما حضرت أبا طالب الوفاة، جاءه رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فوجد عنده أبا جهل بن هشام، وعبد الله بن أبي أُمَيَّة بن المغيرة، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "يا عَمّ، قُلْ لا إلَهَ إلا اللهُ كَلِمَةً أَشْهَدُ لَكَ بِها عِنْدَ اللهِ" فقال أبو جهل وعبد الله بن أبي أُمَيَّه: يا أبا طالب: أترغب عن ملَّة عبد المطَّلب؟ فلم يزل رسول الله صلى الله عليه وسلم يعرضها عليه، ويعيد له تلك المقالة، حتى قال أبو طالب آخر ما كلمهم: هو على ملة عبد المطلب



Upaya Meraih Hidayah Dan do'anya
Hidayah dilalah bisa diraih melalui proses belajar. Lalu bagaimana upaya kita untuk meraih hidayah taufiq?
1. Berdo'a, sebagaimana firman Allah :
#sŒÎ)ur y7s9r'y™ “ÏŠ$t6Ïã ÓÍh_tã ’ÎoTÎ*sù ë=ƒÌs% ( Ü=‹Å_é& nouqôãyŠ Æí#¤$!$# #sŒÎ) Èb$tãyŠ ( (#qç6‹ÉftGó¡uŠù=sù ’Í< (#qãZÏB÷sã‹ø9ur ’Î1 öNßg¯=yès9 šcr߉ä©ötƒ ÇÊÑÏÈ
Dan apabila hamba hambaKu bertanya kepadamu tentang aku, maka jawablah, bahwasannya aku Aku adalah dekat, Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran. ( QS. Al-Baqarah,2:186 )

tA$s%ur ãNà6š/u‘ þ’ÎTqãã÷Š$# ó=ÉftGó™r& ö/ä3s9 4 ¨bÎ) šúïÏ%©!$# tbrçŽÉ9õ3tGó¡o„ ô`tã ’ÎAyŠ$t6Ïã tbqè=äzô‰u‹y™ tL©èygy_ šúï̍Åz#yŠ ÇÏÉÈ
Dan Tuhanmu berflrman: "Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang orang yang menyombongkan diri dari menyenbahKu akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina "(QS. Al-Mu'min, 40:60).

Untuk menumbuh suburkan hidayah adalah dengan taat kepada Allah dan senantiasa memohon kepada-Nya agar diberi bimbingan dan pertolongan untuk selalu berada pada jalan yang lurus hingga akhir hayat. Do'a seorang muslim yang paling khusus dalam urusan hidayah adalah do'a yang selalu dipanjatkan saat melaksanakan solat lima waktu, paling tidak sebanyak 17 kali memohon hidayah jalan yang lurus ini dalam sehari semalam, yakni ketika membaca :
$tRω÷d$# xÞºuŽÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ xÞºuŽÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgø‹n=tã ÎŽöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgø‹n=tæ Ÿwur tûüÏj9!$žÒ9$# ÇÐÈ
Kita tentu maklum bahwa do'a tersebut tidak mungkin dibaca orang kafir, melainkan dipanjatkan oleh orang islam. Hidayah yang diminta bukanlah hidayah umum melainkan hidayah agar kita selalu diberi keteguhan iman dan sikap konsisten dalam melaksanakan ajaran Islam hingga akhir hayat. Sedangkan doa doa yang lainnya itu tergantung pada setiap orang muslim untuk memilihnya, karena do'a yang berbubungan dengan hidayah itu banyak termaktub dalam al-Qur'an dan al-Hadis, seperti:
رَبَّنَالَاتُزِغْ قُلُوْ بَنَابَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَاوَهَبْ لَنَامِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
2. Riyadhah Ruhiyyah/latihan spiritual yaitu dengan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya dan menjauhi syirik. Misalnya qiyamul lail, shaum sunnah, shadaqah, menghadiri majelis ta'lim, shalat- shalat sunnah, pengendalian nafsu.

3. Bergabung dengan lingkungan yang kondusif. Lingkungan memegang peranan penting dalam pembentukan karakter kita

4. Memperbanyak amal shaleh, setiap amal shaleh yang ikhtas dan sesuai dengan tuntunan adalah sebagai Tazkiyatun Nufils.

Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk dapat melaksanakan empat point di atas supaya hidayah taufiq itu diberikan pada kita. Sungguh kita tidak bias selamat dari siksa dan tidak memperoleh kebahagiaan, kecuali dengan hidayah ini.
PENUTUP
KESIMPULAN

Pembahasan diatas dapat kami simpulkan

1. Al qur'an adalah mu'jizat terbesar yang salah satu fungsinya adalah sebagai petunjuk bagi manusia.
2. Macam - macam hidayah ada empat, yaitu :
a. hidayah naluri
b. hidayah panca indera
c. hidayah akal
d. hidayah agama
3. Hidayah paripuma bagi manuisa adalah hidayah agama, yaitu ketika manusia beragama Islam dan taat menjalankan aturan - aturannya serta menjauh larangan - laranganNya
4. Cara memperoleh hidayah adalah dengan berdo'a, riyadloh (latihan spriritual), bergabung dengan lingkungan yang kondusif dan memperbanyak amal sholeh.
5. Do'a yang paling pokok dalam urusan hidayah adalah do'a yang selalu kita baca tiap hari 17 kali ketika melaksanakan sholat, tepatnya pada surat Al fatihah ayat ke-6 dan 7